Warga Kulon Progo Susun Batu Jadi Replika Candi di Lokasi Bekas Tambang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Kulon Progo Susun Batu Jadi Replika Candi di Lokasi Bekas Tambang

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Sabtu, 30 Okt 2021 11:51 WIB
Berawal dari keisengannya menyusun batu, Sunardi (50) warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil membuat replika candi di lahan bekas tambang.
Foto: Jalu Rahman Dewantara
Kulon Progo, DI Yogyakarta -

Berawal dari keisengannya menyusun batu, Sunardi (50) warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil membuat replika candi di lahan bekas tambang. Lokasi tersebut kini viral di media sosial dan banyak didatangi masyarakat.

Lokasi bangunan mirip candi itu terletak di area perbukitan di wilayah Dusun Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Oleh warga sekitar, bukit itu disebut Gunung Dayakan. Dulunya lokasi ini merupakan area pertambangan batu.

Di tempat tersebut, terdapat 12 bangunan mirip candi yang terbuat dari susunan batu alam. Sekilas candi hasil kreasi Sunardi dengan tinggi antara 1,5 meter untuk yang paling kecil dan 4 meter untuk yang paling besar ini mirip kompleks Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Candi-candi itu dibuat Sunardi tanpa alasan yang jelas. Ia mengaku hanya iseng untuk mengisi waktu luangnya selepas kerja menambang.

"Saya bikinnya ini cuma iseng aja ya mas, jadi setelah kerja (menambang) atau pas libur itu, saya sering ke sana, ngumpulin batu kecil-kecil terus disusun aja, tau-tau udah jadi mirip candi kaya gitu," ucap Sunardi saat ditemui detikcom di rumahnya di Kaliwiru, Jumat (29/10/2021).

ADVERTISEMENT

Pembuatan replika candi ini dimulai sejak 2 tahun lalu. Menggunakan batu alam yang banyak ditemukan di sekitar Gunung Dayakan, Sunardi menyusun satu demi satu batu itu hingga menyerupai bentuk candi.

Dalam prosesnya, Sunardi tidak menggunakan peralatan apapun. Termasuk bahan semen atau sejenisnya untuk merekatkan batuan.

"Semuanya manual mas, tidak pakai alat, lha wong memang cuma iseng-iseng aja," ucapnya.

Pada awalnya Sunardi mengerjakan sendiri bangunan candi itu. Berjalannya waktu, banyak rekan penambang yang ikut terlibat. Mereka membantu mengumpulkan batuan-batuan kecil.

"Pas temen-temen penambang tahu saya lagi menyusun candi, mereka malah mendukungnya, lalu bantu ngumpulin batu-batu kecil buat nyusun bangunan tersebut," jelasnya.

Keisengan Sunardi berbuah manis. Sebab, lokasi bangunan candi itu sekarang menjadi destinasi wisata dadakan. Terlebih setelah karyanya viral di media sosial. Tak sedikit wisatawan yang datang untuk melihat langsung "Borobudur" versi mini tersebut.

"Iya (banyak wisatawan yang datang), tapi mohon maaf, untuk saat ini harus ditutup sementara waktu karena mau diperbaiki dulu, rencananya ada bantuan fasilitas dari Dinas Pariwisata, dan sedang dilakukan perbaikan akses (menuju lokasi candi) oleh warga sekitar," jelasnya.

Selanjutnya: Meski Ditutup, Masyarakat Tetap Bisa Mengunjungi


Meski ditutup untuk sementara waktu, masyarakat tetap diizinkan mengunjungi lokasi tersebut. Hanya saja, akses menuju kawasan candi ini masih berupa tanah berbatu, sehingga kendaraan harus diparkir cukup jauh di permukiman warga. Jarak dari tempat parkir ke lokasi sendiri berkisar 500 meter dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Riska Dwi Utami (22) mengaku sengaja datang ke Bukit Dayakan untuk melihat langsung bangunan Candi bikinan Sunardi. Ia pun terkesan dengan susunan batu itu.

"Saya tadi dari Wates memang sengaja mau ke sini, karena katanya ada bangunan candi buatan warga yang bagus, dan ternyata memang benar ya, kreatif banget," ucapnya.

"Apalagi di sini juga bisa lihat pemandangan alam yang bagus ya, jadi makin menarik untuk dikunjungi," sambungnya.

Meski senang dengan adanya obwis candi ini, Riska menyebut perlu ada penambahan fasilitas di lokasi tersebut. Seperti misalnya area nongkrong, kamar mandi dan tempat ibadah.

"Sejauh ini sudah bagus ya, cuma kayaknya perlu ditambahkan tempat nongkrong gitu buat mengakomodir anak-anak muda, terus kamar mandi sama Musala, biar makin komplit," ujarnya.

Bagi yang berminat mengunjungi area candi imitasi ini, bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi. Dari pusat kota Jogja jarak ke lokasi berkisar 30 km atau 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Letaknya dekat dengan kawasan Bendung Kamijoro di Sentolo, Kulon Progo.

Karena masih dalam tahap pengembangan, pengunjung belum dipungut biaya tiket masuk. Pun demikian dengan parkir, yang sampai saat ini masih gratis.



Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads