Pembukaan objek wisata (obwis) saat PPKM Level 2 ini menjadi berkah bagi pelaku wisata di kawasan Pantai Parangtritis. Pasalnya mereka bisa kembali mencicil utang hingga membiayai sekolah anggota keluarga.
"Yang jelas senang ya pantai sudah dibuka lagi, apalagi kemarin hampir satu tahun lebih objek wisata kan ditutup," kata salah satu pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok, Dardi Nugroho saat dihubungi wartawan, Senin (1/11/2021).
Terlebih, saat ini pendapatan dari usaha kuliner miliknya mulai menggeliat. Bahkan, Dardi mengaku dengan situasi saat ini membantunya untuk membayar utang-utang di perbankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan pantai sudah buka kan otomatis ada pendapatan, dan itu bisa untuk mencicil utang di perbankan. Jadi kan tidak dikejar-kejar lagi oleh bank untuk membayar utang," ujar Dardi disusul tawa.
Sementara itu, penjual aneka cemilan dan minuman di Pantai Parangkusumo, Parmi, juga sangat bersyukur dengan dibukanya kawasan Parangtritis. Apalagi saat ini dia bisa mencicil utang dan membiayai cucunya bersekolah.
"Yang jelas gini mas, kalau kemarin masih sepi banget dan sekarang ya agak mendingan. Cuma kan memang untuk nyicil utang pas sepi-sepi itu, terutama untuk cucu yang masih sekolah," ujarnya.
Pasalnya, kata wanita yang kerap disapa Yu Parmi ini, selama pandemi cucunya jarang mendapatkan pembelajaran karena terbentur masalah pembelajaran daring. Bahkan, Yu Parmi harus memasukkan kedua cucunya ke pondok pesantren.
"Akhirnya tak pindahkan dua cucu saya ke pondok biar bisa belajar ngaji dan ada gurunya. Sekarang tak tanya sudah masuk seminggu 2 kali," ujarnya.
Pasalnya, selama ini tidak ada yang mendampingi kedua cucunya saat pembelajaran secara daring. Sehingga Yu Parmi berpikir salah satu jalan agar cucunya mendapatkan pembelajaran dengan memasukkan ke pondok pesantren.
"Saya pindahkan karena kerepotan di rumah tidak ada yang mendampingi dan pelajarannya sulit. Apalagi saya sendiri repot cari nafkah, ya memang di pondok itu biayanya agak berat karena SD IT, tapi tidak apa-apa yang penting sekarang sudah ada pemasukan dan bisa untuk bayar sekolah," lanjut Yu Parmi.
Sementara itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menyebut selama satu bulan uji coba pembukaan obwis mampu meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 864 juta. Jumlah itu berasal dari retribusi masuk obwis dengan jumlah wisatawan mencapai 88.949 orang.
"Uji coba pembukaan objek wisata mulai tanggal 20-31 Oktober 2021 sebanyak 88.949 wisatawan dengan PAD mencapai Rp 864 juta," kata Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dispar Bantul Markus Purnomo Adi kepada wartawan.
Menurut pria yang kerap disapa Ipung ini, obwis yang paling banyak dikunjungi wisatawan masih didominasi Pantai Parangtritis dan Pantai Depok (pantai wilayah timur). Selany Pantai Samas hingga Pantai Baru (pantai wilayah barat) dan Gua Selarong.
"Pantai Parangtritis dan Pantai Depok selama ini memang penyumbang banyak PAD dari sektor pariwisata di Bantul," ujarnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol