Ada lima anak rambut gimbal yang diruwat dalam acara Dieng Culture Festival (DCF). Mereka mengajukan permintaan unik, dari sepeda hingga kesenian Rewo-rewo.
Ruwatan ini menjadi hal yang paling ditunggu. Selain kesakralannya, ada permintaan unik dari anak rambut gimbal yang harus dipenuhi sebelum dicukur.
Salah satunya adalah permintaan unik bocah berambut gimbal Alwi Arobil Fahad. Bocah 7 tahun asal Kepil, Kabupaten Wonosobo ini meminta menonton kesenian rewo-rewo. Saat ritual cukur rambut gimbal, dua penari rewo-rewo menemaninya.
Lain lagi dengan permintaan unik Noor Assyifa Aulia Putri. Permintaan polos anak dari pasangan Dimas Ananta dan Nur Ari Winarsih hanya meminta jajan coklat. Meski terlihat aktif, bocah 3 tahun ini dengan khidmat mengikuti prosesi ritual cukur rambut gimbal.
"Sebelumnya sebenarnya pernah dicukur tetapi karena permintaan anak tidak dipenuhi akhirnya rambutnya tumbuh gimbal lagi," kata ibu Noor Assyifa Aulia, Nur Ari Winarsih usai ritual cukur rambut gimbal di Dieng, Selasa, (2/11/2021).
Ia berharap dengan mengikuti prosesi cukur rambut gimbal di Dieng, rambut anak semata wayang ini bisa tumbuh normal. Terlebih, di lingkungan tempat tinggalnya di Bantul, Yogyakarta ini jarang ada anak rambut gimbal.
"Setelah mengikuti ritual di Dieng ini harapannya rambut anak bisa kembali normal. Karena di Yogyakarta kan tidak ada anak berambut gimbal," harapnya.
Sebelumnya, meski tidak pernah mengalami perlakuan negatif dari teman-temannya namun Noor Assyifa yang sudah mulai sekolah di taman kanak-kanak sering ditanyai oleh guru-gurunya.
"Kalau dibully sama temannya tidak pernah. Tetapi sering ditanyai orang-orang termasuk guru-gurunya di sekolah TK," ujarnya.
Selain dua anak rambut gimbal tersebut, ada Ayumna Arviana Sakdiah. Bocah asala Jatilawang, Wanayasa ini meminta sepeda. Selain itu ada Syaqiera Alannah Maritza yang juga meminta sepeda.
Anak berambut gimbal lainnya adalah Ponita Alysia. Bocah asal Wonosobo ini hanya meminta cukur rambut di Dieng.
(wsw/wsw)