Akomodasi Wisata Dominasi Investasi Paling Besar di Gunungkidul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akomodasi Wisata Dominasi Investasi Paling Besar di Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Kamis, 04 Nov 2021 11:52 WIB
Wisatawan menikmati pemandangan alam yang disajikan di tempat wisata Heha Sky View, Dlingo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (18/9/2021). Geliat tempat wisata mulai terlihat setelah penurunan level PPKM.
Wisata Gunungkidul (PIUS ERLANGGA)
Gunungkidul -

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Gunungkidul menyebut modal usaha yang ditanamkan di Kabupaten Gunungkidul hingga triwulan II 2021 mencapai Rp 134 miliar. Dari jumlah tersebut kebanyakan untuk akomodasi wisata.

Kepala DPMPT Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, bahwa, nilai investasi tertinggi tercatat pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan I 2021, mencapai Rp 60.443.300.190,00. Selanjutnya, pada National Single Window for Investment (NSWI) dan (Izin Usaha Mikro Kecil) IUMK dengan nilai Rp 42.735.377.436,00. Sedangkan pada LKPM triwulan II mencapai Rp 30.828.645.017,00.

"Jadi totalnya sampai saat ini mencapai Rp 134.007.322.643,00," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (3/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut investasi berupa modal usaha tersebut banyak mengarah ke satu sektor. Adapun sektor tersebut adalah sektor pariwisata, khususnya akomodasi wisata.

"Paling banyak ya akomodasi wisata," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, investasi tersebut langsung berpengaruh pada pendapatan daerah, terutama pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di mana hal tersebut dapat meningkatkan menggerakkan roda perekonomian usai dihantam pandemi COVID-19.

"Dengan adanya itu (investasi besar ke sektor wisata) efeknya ya jelas ke peningkatan PAD," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengungkapkan, bahwa investasi memang menjadi program unggulan untuk pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Karena itu, dia akan terbuka pada investor yang ingin menanamkan modal usahanya di Gunungkidul.

"Semua itu untuk pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul terpaksa menurunkan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata tahun ini dari Rp 18 miliar menjadi Rp 16 miliar. Hal tersebut karena penutupan wisata selama pelaksanaan PPKM.




(elk/elk)

Hide Ads