Mau Wisata Halal di Borobudur? Ada Homestay Syariah Nih

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mau Wisata Halal di Borobudur? Ada Homestay Syariah Nih

Eko Susanto - detikTravel
Minggu, 07 Nov 2021 09:50 WIB
Homestay Halal Borobudur
Foto: (Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Seiring dengan Candi Borobudur menjadi destinasi super prioritas, di kawasan ini bermunculan berbagai macam homestay. Homestay yang ditawarkan pun dengan berbagai macam fasilitas hingga tarif sewanya.

Banyaknya homestay yang ada tersebut, membuat wisatawan banyak pilihan untuk bermalam di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dari sekian homestay yang ada tersebut, salah satu, Homestay Halal Borobudur.

Homestay Halal ini berada di Desa Bahasa, Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur. Untuk mencapai lokasi ini sangat mudah sekali, bahkan untuk pemesanan bisa melalui traveloka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik Homestay Halal Borobudur, Hani Sutrisno mengatakan, membuat homestay halal karena pertama lokasinya berada di desa. Kemudian jika di desa membuat hotel atau homestay yang biasa akan membuat kerancuan.

"Kami membuat homestay halal ini atas dasar, pertama, lokasi ini di desa. Kalau di desa itu bikin sistem hotel atau homestay biasa itu akan bikin kerancuan. Artinya masyarakat kadang-kadang masih kurang percaya dengan konsep tempat tinggal yang disewakan seperti hotel, homestay dan sebagainya, kata Hani saat ditemui detikTravel, Sabtu (6/11/2021).

ADVERTISEMENT

Menurut Hani, homestay halal atau syariah ini sejak tahun 2016. Kemudian, orang yang datang menuju Candi Borobudur bukan hanya orang beragama Buddha, namun orang beragama Islam juga berwisata. Untuk itu, wisatawan terkadang juga membutuhkan tempat bermalam yang nyaman.

"Rata-rata (mohon maaf) kalau di tempat pariwisata ada hotel hanya untuk yang negatif, kami tidak ingin terjebak oleh itu, kita harus positif. Makanya homestay halal atau homestay syariah itu harus kita munculkan. Kita mulai ini tahun 2016, langsung konsepnya lebih homestay halal," tutur Hani.

"Pertama karena di kampung penyesuaiannya. Kedua, orang-orang yang datang ke Borobudur bukan hanya orang beragama Buddha, tapi yang berkunjung ke candi orang-orang Islam juga. Ketika mereka pingin cari tempat yang nyaman, yang tidak banyak maaf godaan-godaan, alkohol dan segala macam, ya homestay halal atau homestay syariah. Ini kami inginkan bahwa kami hadir untuk mereka yang kira-kira pingin seperti itu," katanya seraya menyebut harga sewa berkisar antara Rp350.000 sampai Rp550.000 per malamnya dan paginya mendapatkan breakfast.

Sekalipun homestay halal atau syariah, kata Hani, rata-rata pengunjungnya warga keturunan Tionghoa baik itu dari Jogja, Surabaya, Jakarta maupun kota lainnya. Respons para pengunjung tersebut, katanya, mencari homestay halal karena ingin anak-anaknya aman.

"Malah kadang-kadang, kita nggak percaya pengunjungnya rata-rata malah keturunan Tionghoa dari Jakarta, Surabaya, Jogja, datang kesini bersama keluarga. Saya tanya, kenapa cari homestay halal, katanya mereka karena ingin anak-anak aman. Ternyata mereka mencari yang seperti itu," ujar Hani.

Hani menambahkan, wisatawan yang bermalam di homestaynya mendapatkan bonus gratis menikmati 42 spot selfie yang ada. Untuk itu, di lokasi ini sangat cocok buat keluarga.

"Bonusnya gratis wisata kelinci yang ada 42 spot selfie, sudah nggak bayar lagi mau ke tempat wisata kelinci gratis, mau terapi ikan gratis, mau mandi bola gratis dan sebagainya," katanya.

Hal senada disampaikan pemilik Hotel Syariah Borobudur Village Inn, Rohmad Hidayad. Alasan membuat hotel syariah karena wisatawan yang datang bersama keluarganya di Candi Borobudur ingin berwisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan. Untuk itu, penginapan yang dibuatnya mengacu pada hal tersebut agar wisatawan nyaman bersama keluarganya.

"Wisata ke Borobudur itu kan wisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan. Jadi, kalau bisa segala sesuatunya mengacu kesana, berpedoman kesana. Tidak hanya objeknya saja yang untuk berwisata, termasuk sarana prasarana penunjangnya hotel, penginapan, restoran juga temanya mengacu ke wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata budaya," ujar Rohmad saat ditemui di Hotel Syariah Borobudur Village Inn Jalan Medang Kamulan No 01 Kujon Borobudur.

"Saya membuat homestay syariah karena saya membayangkan keluarga yang pingin berwisata ke Borobudur bersama putera-puteranya yang masih kecil dalam rangka memberikan wisata sejarah, wisata pendidikan dan wisata budaya kepada putera-puteranya. Saya pingin membantu hal-hal itu supaya ketika mereka mencari penginapan pun mendapat suasana yang mendukung tujuan keluarga," tuturnya.

Pihaknya menceritakan, sebelum membangun ini bermusyawarah dengan keluarga dimana di tempat wisata membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung wisata halal. Konsep halal tersebut antara lain tidak menyediakan alkohol, kemudian makanan lokal yang halal dan khusus untuk keluarga.

"Kita musyawarah dengan keluarga di satu tempat wisata itu sebenarnya membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung untuk wisata halal. Kalau fasilitasnya saya tidak banyak, pertama kami tidak menyediakan minuman yang beralkohol, yang kedua makanannya juga makanan lokal yang halal. Yang paling utama, kami tidak menerima tamu-tamu yang bukan keluarga atau suami istri, tidak kami perbolehkan," tegasnya.

"Kalau itu pengantin baru, meskipun di KTP atau apa (status) belum berubah, biasanya momen pernikahan pasti di foto-foto karena kenangan itu sekali seumur hidup. Jadi biasanya, mereka dengan senang hati menunjukkan foto-foto di HP-nya," kata dia seraya menyebut harga sewa kamar per malam berkisar Rp250.000 sampai Rp350.000.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Gunawan Andi mengatakan, segmen pasar wisatawan tersebut beragam. Keberadaan homestay halal atau syariah yang berada di sekitar Candi Borobudur bisa memperpanjang lama tinggal atau length of stay di Kabupaten Magelang.

"Segmen pasar wisatawan itu sangat beragam. Kalau ada konsep wisata halal atau homestay halal itu kan salah satu pilihan yang mungkin ada beberapa keluarga yang ingin stay di Kabupaten Magelang dengan mencari hal-hal yang sifatnya privasi seperti itu," katanya.

"Itu menjadi salah satu daya dukung juga untuk beberapa wisatawan yang ingin memperpanjang masa tinggal di Kabupaten Magelang. Karena beberapa hal seperti itu terkait dengan keyakinan dan sebagainya mungkin ada segmen-segmen tertentu yang memang mencari seperti itu," kata Andi.

Terkait dengan keberadaan homestay syariah atau halal dengan Borobudur sebagai destinasi super prioritas, kata Andi, menjadi ragam untuk promosi. Hal ini mengingat nantinya akan banyak wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Magelang.

"Justru kalau semakin banyak pilihan. Keberadaan homestay-homestay yang halal, homestay syariah itu menjadi ragam tambahan kami untuk sebagai bahan promosi. Kedepan saya yakin dengan destinasi super prioritas Borobudur itu akan banyak yang datang ke Borobudur dan semakin banyak ragam pilihan akan semakin banyak yang bisa memberikan layanan kepada para wisatawan," pungkasnya.



Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads