Boeing 737 Max milik Ethiopian Airlines mengalami kecelakaan dengan menewaskan 157 penumpang. Pabrikan pesawat setuju untuk bertanggung jawab dan memberi ganti rugi.
Diberitakan CNN, Jumat (12/11/2021), Boeing setuju untuk bertanggung jawab atas ganti rugi dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh keluarga penumpang Ethiopian Airlines pada hari Rabu lalu. Kecelakaan itu berlangsung pada 2019 lalu.
Gugatan para keluarga penumpang diajukan di Pengadilan Distrik Illinois, AS. Sebagai hasil dari kesepakatan, Boeing tidak akan menentang tuntutan hukum yang sedang diajukan.
"Boeing berkomitmen untuk memastikan bahwa semua keluarga yang kehilangan orang-orang terkasih dalam kecelakaan itu mendapat kompensasi penuh dan adil," kata pabrikan pesawat itu dalam sebuah pernyataan, Rabu.
"Dengan menerima tanggung jawab, kesepakatan Boeing dengan keluarga memungkinkan para pihak untuk memfokuskan upaya mereka dalam menentukan kompensasi yang sesuai untuk setiap keluarga," imbuh dia.
Pengacara para korban mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa Boeing mengakui bahwa "pesawat 737 Max memiliki kondisi yang tidak aman, dan tidak akan berusaha menyalahkan orang lain" atas kecelakaan itu.
"Ini adalah tonggak penting bagi keluarga dalam mengejar keadilan terhadap Boeing. Karena mereka semua dipastikan diperlakukan secara adil dan memenuhi syarat untuk memulihkan kerusakan penuh di bawah hukum Illinois hingga ke tahap akhir, baik melalui penyelesaian atau persidangan," kata para pengacara.
737 Max adalah pesawat terlaris Boeing. Armada itu dilarang terbang selama 20 bulan setelah 346 orang tewas dalam dua kecelakaan, yakni di Indonesia pada 2018 dan di Ethiopia pada 2019.
Pesawat kembali beroperasi setelah Boeing melakukan perbaikan dan peningkatan pada sistem perangkat lunak dan pelatihan pilot secara signifikan. Kecelakaan itu telah merugikan Boeing sekitar USD 20 miliar atau sekitar Rp 285 triliun.
Pada bulan Januari, Boeing menyetujui tuntutan yang diberikan Departemen Kehakiman AS termasuk denda USD 2,5 miliar, termasuk kompensasi untuk kecelakaan Lion Air pada Oktober 2018.
Simak Video "Video Reaksi Bos Boeing soal Pesawatnya Dikembalikan China Imbas Tarif Trump"
(msl/ddn)