Penguin Antartika yang langka secara tidak sengaja melakukan perjalanan sejauh 3.000 km. Ia berenang sampai ke Selandia Baru.
Diberitakan BBC, Sabtu (13/11/2021), hewan itu adalah penguin AdΓ©lie dan kini diberi nama Pingu oleh penduduk setempat. Ia ditemukan tampak tersesat di pantai.
Pada awalnya, Harry Singh, penduduk setempat yang menemukannya, mengatakan dia mengira dia adalah mainan lunak yang biasanya terbuat dari karet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah insiden ketiga yang tercatat adanya penguin AdΓ©lie ditemukan di pantai Selandia Baru.
Singh dan istrinya pertama kali menemukan penguin itu ketika mereka sedang berjalan-jalan setelah seharian bekerja di pantai di Birdlings Flat, sebuah pemukiman di selatan Kota Christchurch.
"Pertama saya pikir itu adalah mainan lunak, tiba-tiba penguin itu menggerakkan kepalanya, jadi saya menyadari itu nyata," kata Singh.
Rekaman penguin yang diposting di halaman Facebook Mr Singh menunjukkan penguin itu tampak tersesat dan sendirian.
"(Penguin AdΓ©lie) itu tidak bergerak selama satu jam ... dan (terlihat) kelelahan" kata Singh.
Singh memutuskan untuk memanggil penyelamat penguin karena dia khawatir dia tidak akan masuk ke air lagi. Sehingga penguin AdΓ©lie akan jadi target potensial bagi pemangsa lain yang berkeliaran di pantai.
Dia akhirnya berhasil menghubungi Thomas Stracke, yang telah merehabilitasi penguin di Pulau Selatan Selandia Baru selama sekitar 10 tahun.
Stracke terkejut menemukan bahwa penguin itu adalah penguin AdΓ©lie, spesies yang hidup secara eksklusif di semenanjung Antartika. Ia bersama dengan seorang dokter hewan, menyelamatkan penguin pada malam yang sama.
Berat badan penguin AdΓ©lie turun dan dehidrasi
Tes darah yang dilakukan pada Pingu menunjukkan bahwa ia sedikit kurus dan mengalami dehidrasi. Lalu, ia diberikan cairan dan diberi makan melalui selang makanan.
Burung itu akhirnya akan dilepaskan ke pantai yang aman di Banks Peninsula, yang bebas dari anjing laut.
Kejadian ini adalah penemuan yang ketiga dalam sejarah bahwa penguin AdΓ©lie telah ditemukan di pantai Selandia Baru. Dua insiden lainnya terjadi pada tahun 1993 dan 1962.
Penguin AdΓ©lie masih sangat jarang ditemui di Selandia Baru. Jika lebih banyak muncul di masa depan, itu bisa menjadi tanda yang mengkhawatirkan, kata para ahli.
(msl/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol