Jakarta Raih Status Kota Sastra, Ada 3 Kota Kreatif UNESCO Lain di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jakarta Raih Status Kota Sastra, Ada 3 Kota Kreatif UNESCO Lain di Indonesia

Tim detikcom - detikTravel
Minggu, 14 Nov 2021 05:10 WIB
Setelah ditutup cukup lama, Perpustakaan Nasional akhirnya akan kembali dibuka untuk umum. Rencananya Perpusnas akan kembali dibuka pada Kamis (11/6).
Perpusnas Jakarta (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Jakarta dinobatkan sebagai Kota Sastra Dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Ada 3 lainnya di Indonesia.

Dihimpun detikTravel, Minggu (14/11/2021), pengumuman itu disampaikan melalui laman resmi unesco.org pada 8 November 2021 silam. Jakarta masuk sebagai salah satu dari 49 kota lain di dunia yang tergabung dalam jaringan kota kreatif jaringan dunia atau UNESCO's Creative City Network tahun 2021.

Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut memberi apresiasi. Terlebih, Anies juga pernah menjadi Mendikbud yang sarat urusan literatur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



"Kami merasa sangat bangga atas pemilihan UNESCO ini. Sebagai sebuah kota, Jakarta ini harus dibangun secara berkelanjutan," kata Anies dalam keterangan tertulis, Selasa (9/11).

Anies menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan. Menurutnya, hal inilah yang mendorong kemajuan kota Jakarta.

Anies BaswedanAnies Baswedan Foto: YouTube Trans7 Official

"Pembangunan infrastruktur yang kami lakukan selama ini penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju. Tetapi kami juga meningkatkan kualitas manusianya. Inilah yang akan mendorong proses pembangunan berkelanjutan. Dengan Jakarta dipilih sebagai Kota Sastra Dunia, ini akan menjadi pendorong penting bagi kami untuk terus meningkatkan aspek manusianya," jelasnya.

Eks Mendikbud itu menjelaskan, Jakarta memiliki sejarah panjang dalam hal literasi. Sejak periode kerajaan, kolonial, hingga awal-awal kemerdekaan Indonesia dan sekarang, Jakarta menjadi pusat penting perbukuan dan literasi.

Dengan demikian, Anies berharap melalui pemilihan Jakarta sebagai Kota Sastra Dunia ini diharapkan dapat berlanjut untuk dikembangkan di masa mendatang.

"Kita ingat bahwa di Jakarta inilah koran pertama berdiri, penerbit buku pertama berdiri, Balai Pustaka, dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) juga berdiri di Jakarta. Bahkan kemerdekaan Indonesia bermula dari rajutan kata-kata dan kalimat yang disusun oleh para pendiri bangsa ini di Jakarta dan kemudian menyebar ke penjuru republik," tambah Gubernur Anies.

"Dengan pemilihan sebagai Kota Sastra Dunia, kami memastikan bahwa akar sejarah yang kuat ini akan terus kita jaga dan kembangkan di masa depan," sambungnya.

Selanjutnya: Kota kreatif UNESCO lain di Indonesia

Ketua harian Komite Jakarta Kota Buku, Laura Bangun Prinsloo, menyampaikan bahwa usulan Jakarta sebagai Kota Sastra telah disampaikan sejak 2019 dengan melihat potensi literasi dan kegiatan perbukuan yang aktif di Jakarta.

"Kami sungguh merasa terhormat bisa menjadi bagian dari jaringan kota dunia kreatif. Usulan ini sudah kami ajukan ke Pemprov sejak lama (2019) karena memang melihat potensi literasi dan kegiatan perbukuan yang aktif di Jakarta. Sejak itu, kami mempersiapkan dossier (berkas dokumen) untuk UNESCO dengan melibatkan banyak pihak, di antaranya pelaku perbukuan, lembaga, dan organisasi literasi dan kementerian lainnya. Ini kesempatan yang sangat bagus bagi Pemprov bersama dengan stakeholder perbukuan untuk bisa mengembangkan aspek Kota Jakarta sebagai kota sastra dan literasi," kata Laura.

Setiap tahunnya UNESCO memang rutin memberi predikat bagi sejumlah kota kreatif di dunia. Hanya sebelum predikat Kota Sastra Dunia yang diberikan untuk Jakarta dan dua kota lainnya, ada predikat lain yang diberikan untuk tiga kota lain di Indonesia.

Di tahun 2014, UNESCO juga pernah memberi predikat Kota Kerajinan dan Seni Rakyat pada Kota Pekalongan di Jawa Tengah. Kemudian di tahun 2015, predikat Kota Desain juga diberikan UNESCO pada Kota Kembang Bandung.

Kemudian yang tak kalah bergengsi, predikat Kota Musik juga disematkan oleh UNESCO pada Kota Ambon di tahun 2019 silam. Total ada empat kota kreatif di Indonesia yang dikurasi oleh UNESCO. Bangga!



Simak Video "Video: Dua Situs Indonesia Ditetapkan Sebagai Geopark Global UNESCO"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads