Hari Sabtu kemarin, 13 November 2021, menjadi hari berbahagia bagi keluarga kecil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.
Anak sulungnya, Anneesha Atheera Uno menjalani prosesi wisuda setelah dinyatakan lulus dengan predikat cum laude dalam Combined Major, Human Services dan Communication Studies di Northeastern University, Boston, Amerika Serikat.
Wisuda yang digelar di Matthews Arena, Jalan St Botolph, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat itu senyatanya merupakan perayaan susulan. Sebab, Atheera maupun teman seangkatannya yang lain telah dinyatakan lulus pada tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya lantaran masih dalam suasana pandemi COVID-19, prosesi wisuda ditunda hingga Sabtu kemarin (13/11/2021).
"Selamat untuk Kakak Atheera sudah selesai sekolahnya dan sekarang juga sudah kerja," ungkap Sandiaga Uno kepada Atheera seperti dikutip detikTravel dari siaran persnya, Minggu (14/11/2021).
"Alhamdulillah, sebenarnya wisudanya itu hampir dua tahun yang lalu, tapi baru celebration-nya (perayaan) sekarang gara-gara covid," jawab Atheera.
"Selamat ya kakak, mau ngelanjutin lagi apa bekerja dulu?," tanya Sandiaga Uno.
"Insya Allah mau ngelanjutin lagi, tapi aku nggak tahu kapan, karena sekarang masih fokus bekerja," ujar Atheera.
Tak hanya prosesi wisuda, terdapat hal lainnya yang membuat Sandiaga Uno bergembira.
Adalah samir atau kalung wisuda berwarna merah yang dikenakan kakak dari Amyra Atheefa Uno dan Sulaiman Saladdin Uno itu. Diketahui, samir berbahan beludru itu tercetak logo Garuda Pancasila.
Logo yang disebut Atheera berasal daripada pelaku ekonomi kreatif asal Indonesia.
"Ada ini gaes, Garuda-nya," ujar Sandiaga Uno menunjuk lambang Garuda Pancasila yang tercetak pada syal berwarna merah yang dikenakan Atheera.
"Iya, jadi ada orang Indo (Indonesia) yang customized, ini local (asal Indonesia) dari Indo dibawa ke sini," balas Atheera.
"Nah ini salah satu produk ekonomi kreatif yang dibuatnya di Indonesia, tapi dibawa ke sini untuk dipakai," ungkap Sandiaga Uno.
Walau begitu Atheera mengungkapkan, Samir miliknya maupun seluruh teman kampus asal Indonesia berasal dari satu orang vendor asal Indonesia. Alasannya karena masih jarang pelaku usaha ekonomi kreatif yang bisa tembus.
"Tapi vendornya ini kayaknya masih jarang Dad, soalnya semua anak Indo pesennya ke vendor ini," ungkap Atheera.
"Kalau ada 2.000 anak Indonesia yang lulus setiap tahun, jumlah yang sangat banyak, ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja," balas Sandiaga Uno.
"Ini jadi bukti bahwa produk ekonomi kreatif kita unggul dan berdaya saing," tambahnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum