Batalnya balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Sirkuit Mandalika membuat Abdul Hakim Bafagih, anggota DPR dari fraksi PAN melontarkan kritik pedas.
Dia menyebut ITDC tidak profesional. Ajang balapan motor yang melahirkan talenta-talenta pebalap muda ini seharusnya diselenggarakan pada hari Minggu (14/11) kemarin, namun batal dengan alasan kekurangan marshall alias petugas jaga di setiap titik lintasan tertentu. Akibatnya IATC akan digelar bersamaan dengan WSBK pekan ini.
Abdul Hakim Bafagih, Anggota DPR Komisi VI pun mengkritik keras ITDC karena BUMN pariwisata ini penanggungjawab tertinggi penyelenggaraan event balapan di sirkuit Mandalika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kesekian kalinya, terbukti ITDC tidak profesional. Ini hal sepele tapi fatal. Masa, race batal hanya karena kurang Marshall. Di Lombok memang kekurangan SDM?," sindir Bafagih dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).
Melalui anak usahanya Mandalika Grand Prix Association (MPGA), ITDC merupakan penyelenggara gelar balapan bergengsi di level internasional yaitu World Super Bike (WSBK) dan Moto GP. WSBK akan digelar 19-21 November 2021 dan Moto GP pada 20-23 Maret 2022.
Baca juga: Jokowi Habis-habisan Promosi Mandalika |
Gagalnya balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang telah terjadwal ini pun jadi tamparan keras bagi kinerja ITDC. Abdul Hakim menganggap ini adalah cermin dari kinerja ITDC selama ini yang dia anggap sangat amatiran.
"Bayangkan jika insiden sepele ini terjadi di WSBK yang akan berlangsung beberapa hari lagi. Ketika semua orang sudah begitu antusias, tiket sudah terjual, hotel sudah terisi penuh, pariwisata mulai bergeliat. Dan tiba-tiba batal, Ini fatal sekali," imbuh Bafagih.
"ITDC harus berkaca dan cepat berbenah. Jangan malah beretorika. Jangan mempermalukan Presiden, kemarin yang meresmikan Sirkuit itu kan Pak Jokowi langsung, seremonialnya keren lagi," tegasnya.
Bafagih yang juga Presiden Presik Kediri ini sejak awal telah mengkritik kinerja ITDC yang menjadi salah satu mitra kerja Komisi VI DPR. Menurutnya, dari awal pembangunan sirkuit Mandalika, kinerja ITDC dinilai tidak profesional dan menyisakan banyak masalah.
Mulai dari konflik lahan dengan penduduk sekitar sampai dengan tertundanya kalender penyelenggaraan MotoGP di sirkuit Mandalika. Insiden-insiden tersebut jadi semacam akumulasi buruknya kinerja BUMN pariwisata tersebut, menurut Bafagih.
"Gelaran WSBK yang tinggal menghitung hari, ITDC harus segera sadar dan membenahi kinerjanya. Karena even tersebut akan sangat menentukan kepercayaan dunia serta berdampak besar bagi kebangkitan pariwisata nasional khususnya bagi perekonomian Nusa Tenggara Barat," tutupnya.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?