Waspada Cuaca Ekstrem, Wisata Bandung Barat Pakai Skema Buka-Tutup

Whisnu Pradana - detikTravel
Kamis, 18 Nov 2021 14:52 WIB
Wisata Cikole di Bandung Barat. Foto: Whisnu Pradana
Bandung Barat -

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara memberlakukan skema buka tutup objek wisata bernuansa alam terbuka di tengah cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.

Berdasarkan catatan Perhutani KPH Bandung Utara ada 11 objek wisata bertema alam yang berada di bawah naungan Perhutani. Tersebar mulai dari kawasan Parongpong, Cisarua, hingga Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Asisten Perhutani KPH Bandung Utara Susanto mengatakan skema buka tutup objek wisata saat cuaca ekstrem sendiri berlaku secara situasional. Hal itu dilakukan oleh pengelola setiap objek wisata.

"Tidak ditutup total selama cuaca ekstrem, tapi fleksibel. Jadi mekanisme buka tutupnya itu situasional. Ada SOP yang diterapkan pengelola yang merupakan mitra Perhutani atau swakelola," ujar Susanto saat dihubungi detikcom, Kamis (18/11/2021).

"Teman-teman (pengelola) sudah belajar membaca situasi cuaca terutama di wilayah Cikole, Lembang. Kalau saat hujan turun dengan angin kencang dan berpotensi ada bencana pasti ditutup," kata Susanto menambahkan.

Penerapan mekanisme buka tutup objek wisata Perhutani sendiri berlaku selama prediksi cuaca esktrem terjadi. Apalagi ada arahan dari BPBD Bandung Barat untuk menerapkan mekanisme serupa.

"Kita kan sudah inventarisir dan mendata bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi sejak September sampai Januari. Jadi sebelum ada arahan BPBD sebetulnya kita sudah menerapkan SOP tersebut," terang Susanto.

Jika saat proses penutupan objek wisata dilaksanakan namun di dalamnya masih ada pengunjung, maka pengelola bakal mengarahkan pengunjung untuk berkumpul di satu titik yang sudah ditentukan.

"Kalaupun ada pengunjung di dalam saat cuaca ekstrem itu akan ditutup dan mereka diarahkan ke titik kumpul. Baik di Orchid, Grafika, Pal 16, Green Grass, sampai Gunung Putri," beber Susanto.

Selama beberapa pekan terakhir, pihaknya mencatat setidaknya ada 17 kejadian pohon tumbang di area wisata Perhutani akibat cuaca ekstrem yang terjadi. Beruntung tidak ada korban akibat kejadian pohon tumbang tersebut.

"Untuk kejadian pohon tumbang itu sampai akhir pekan kemarin ada 17 pohon tumbang. Tumbang itu karena pohon sudah keropos karena tanaman tua rata-rata dari tahun 1962. Jadi kita juga ada program revitalisasi hutan lindung di sela-sela pohon tua itu ada pohon pengganti baru," jelas Susanto.

Lihat juga Video: Taman Alun-alun Bandung Kembali Dibuka, Seperti Apa Suasananya Kini?






(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork