Traveloka meluncurkan produk baru buat traveler yang mau berlibur dengan akomodasi privat. Ada banyak pilihan tempat untuk menginap, tak hanya vila dan apartemen!
Berdasarkan pengamatan, ada dua tren yang mencuat selama pandemi, yaitu staycation dan workcation. Nah, kini banyak traveler yang cenderung mencari akomodasi privasi seperti villa, glamping, homestay dan resort.
"Data internal kami menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemesanan akomodasi privat sebesar dua kali lipat pada bulan Oktober 2021 dibandingkan periode Januari hingga Agustus 2021," kata SVP of Traveloka Accommodation and Xperiene, Nelly Nurmalasari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan utamanya yaitu akomodasi privat dinilai bisa menghadirkan suasana yang lebih intim. Selain itu, bisa menampung jumlah orang lebih banyak dalam suatu area bersama.
"Berangkat dari pengamatan ini dan sejalan dengan komitmen kami, Traveloka memperkenalkan produk teranyar, Traveloka Holiday Stay yang merupakan wajah baru dari produk villa dan apartemen yang telah tersedia sejak 2019," kata Nelly
Jika produk vila dan apartemen hanya sebatas penawaran penginapan di Villa dan Apartemen, Traveloka Holiday Stay mempunyai banyak pilihan. Ada resort, glamping, hingga private home.
"Menggandeng ratusan ribu mitra produk Traveloka holiday stay menyajikan beragam pilihan akomodasi privat. selain villa dan apartemen konsumen juga dapat menemukan resort, glamping hingga homestay," dia menambahkan.
Traveloka bersama mitra juga berupaya terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan yang sesuai dengan CHSE secara ketat. Sehingga, tamu bisa menginap dengan aman dan nyaman.
"Terakhir kami berharap peluncuran Traveloka Holiday Stay juga dapat turut memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan ekosistem pariwisata di Indonesia sehingga dapat mendorong percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan