Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk bertemu dengan pelaku UMKM. Seorang pengusaha kerajinan berbahan dasar tanaman nipa lalu menyampaikan curahan hati (curhat) soal usahanya yang masih jalan di tempat.
Sandiaga berkunjung ke Kantor Bupati Maros tempat pelaku UMKM mengikuti workshop, Selasa (23/11/2021). Kesempatan tersebut lantas dimanfaatkan seorang peserta wanita untuk curhat ke Sandiaga.
"Selama ini Pak, kerajinan saya boleh dikata masih jalan di tempat," kata pelaku UMKM tersebut ke Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, dia tinggal di lokasi wisata Kampung Kars Rammang-rammang yang wilayahnya banyak ditumbuhi tanaman nipa sehingga dia mengolahnya menjadi berbagai macam bentuk kerajinan. Dia lalu meminta solusi bagaimana meningkatkan usaha kerajinannya tersebut.
"Pertanyaan saya pak, kira-kira, apa yang kami bisa kembangkan sehingga kerajinan kami ini bisa meningkat hingga masyarakat yang ada di lokasi Rammang-rammang itu dapat meningkatkan penghasilannya," katanya.
Sementara itu, sejumlah pelaku UMKM yang menjadi peserta workshop lainnya turut menyampaikan tantangan dalam mengembangkan usahanya. Banyak peserta workshop yang kemudian mengaku sedang mengembangkan usaha kuliner, salah satunya berupa abon kepiting.
"Tantangan kami itu kemasannya pak, karena kami punya kemasan itu masih manual," kata seorang pelaku UMKM lainnya.
"Terus yang kedua masalah pemasaran, jadi kami punya pasar itu masih lokal, seperti dari toko ke toko," lanjut dia.
Selanjutnya, ada pula pelaku UMKM yang mengaku bingung karena usaha kulineran yang sedang dikembangkan pada dasarnya banyak kesamaan di tempat lain.
![]() |
Solusi pengembangan bisnis dari Menparekraf Sandiaga
Terhadap sejumlah keluhan tersebut, Sandiaga mengingatkan pelaku usaha fokus terhadap tiga hal yang membuat usaha bisa berkembang. Yang pertama adalah usaha berbasis digital.
"Kemudian yang kedua memiliki dampak kesehatan yang lebih baik karena pandemi ini mengubah cara berpikir kita menjadi harus lebih sehat," tutur Sandiaga.
"Dan yang ketiga environmental friendly, kelestarian dan keberlanjutan lingkungan, yuk kita berkolaborasi," lanjut dia.
Sandiaga juga mendorong pelaku UMKM melakukan diferensiasi produk sehingga produk-produk jenis karya atau kerajinan dan kuliner tersebut memiliki daya saing tinggi.
"Jadi kami sampaikan bahwa produk ini bisa memiliki daya saing kalau ada diferensiasi baik dari segi branding ini kita fasilitasi dari kementerian untuk membuat branding," kata Sandiaga.
"Tadi ada contohnya kerupuk tapi tidak ada branding dan ada sambel yang belum diberikan kemasan yang baik lagi. Jadi secara langsung akan kami hadirkan karena ini bukan akhir dari program tapi justru awal dari program pengembangan produk-produk ekonomi kreatif di Kabupaten Maros,"
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol