Enggak Ada Lagi Alat Makan dari Plastik... di Inggris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Enggak Ada Lagi Alat Makan dari Plastik... di Inggris

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 25 Nov 2021 08:41 WIB
Photograph of a paper plate full of spaghetti with meat sauce and parmeson cheese meal with plastic cup on picnic table.  Cup full of red drink and paper towel with plastic fork on table.
Ilustrasi alat makan plastik (Getty Images/iStockphoto/sshepard)
London -

Pemerintah Inggris akan melarang pemakaian piring, gelas, sendok, serta garpu dari bahan plastik polistirena. Sebagai langkah mengurangi sampah plastik.

Kebijakan itu merupakan lanjutan setelah Inggris melarang penggunaan sejumlah barang dari plastik. Larangan penggunaan sedotan, pengaduk, dan cotton buds sudah dimulai sejak tahun lalu.

"Ada pernyataan sah soal kerusakan yang disebabkan oleh plastik terhadap lingkungan dan kehidupan laut kita pada khususnya. Kami ingin mengurangi penggunaan plastik kemasan dan melarang penggunaan barang-barang yang identik dengan buang sampah sembarangan," kata menteri lingkungan George Eustice seperti dikutip Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melarang sedotan plastik, pengaduk, dan cotton buds dan sekarang berencana untuk memperluas larangan tersebut ke peralatan makan dan stik balon dan memilih bahan alternatif, seperti kayu," dia menambahkan.

Selain itu, pemerintah juga menyebut-nyebut sumber sampah plastik lainnya, seperti tisu basah, filter tembakau, sachet, dan cangkir sekali pakai. Bisa jadi itu bakal masuk dalam kebijakan larangan penggunaan plastik berikutnya.

ADVERTISEMENT

Merujuk data , Inggris menggunakan 1,1 miliar piring sekali pakai dan 4,25 miliar peralatan makan sekali pakai per tahun. Sebagian besar berbahan plastik dan hanya 10% yang didaur ulang saat dibuang.

Ya, bisnis dan konsumen saat ini mengarah ke alternatif yang berkelanjutan. Salah satu langkahnya, melarang penggunaan plastik sekali pakai.

Tas plastik berbayar memangkas konsumsi di supermarket utama sebesar 95% sejak 2015.

Selain Inggris, pemerintah Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara juga dianggap bertanggung jawab atas kebijakan tentang sampah plastik.




(fem/fem)

Hide Ads