Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mengaku penggunaan e-tiketing untuk masuk ke objek wisata (obwis) masih sangat rendah. Karena itu, Dispar terus menggenjot sosialisasi dengan harapan 75% penggunaan e-tiketing di tahun 2022 bisa tercapai.
"Kalau sekarang masih dibawah 3 persen. Yang jelas setiap liburan sudah digunakan, tapi untuk hari biasa (e-tiketing) jarang digunakan," kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo saat dihubungi wartawan, Senin (29/11/2021).
Penggunaan tiket elektronik melalui Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) yang bekerjasama dengan Bank BPD DIY saat ini baru menyasar di tempat pemungutan retribusi (TPR) obwis pantai khususnya Parangtritis. Teknisnya, wisatawan harus mengunduh terlebih dahulu aplikasi QRIS, kemudian memindai kode QR yang terpasang di pintu-pintu TPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan, untuk menghindari adanya antrean kendaraan masuk wisata, petugas TPR mengalungkan papan berisi kode QR dan berjalan mendekati kendaraan wisatawan. Tapi tetap hingga saat ini penggunaannya (e-tiketing) masih minim," ujarnya.
Oleh sebab itu, Kwintarto mengaku terus menggenjot sosialisasi terkait penggunaan e-tiketing untuk masuk ke obwis. Pasalnya Kwintarto menyebut pada tahun 2023 Bantul murni menggunakan e-tiketing untuk masuk ke obwis yang dikelola Pemkab.
"Kalau capaian di tahun 2022 harapan penggunaan cashless (e-tiketing) bisa mencapai 75 persen. Sehingga paling tidak pada 2023 mendatang sudah e-tiketing murni," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dispar Bantul mencatat dari tanggal 10 Mei hingga hari Minggu (23/5/2021) baru sekitar 50 orang yang memanfaatkan pembayaran non-tunai QUAT (QIRS Ultimate Automated Transactions) di tempat-tempat wisata Bantul. Dispar akan membuat signing board sebelum pintu masuk TPR sebagai pemberitahuan ke wisatawan.
"Data sampai dengan hari Minggu kemarin baru sekitar 50 orang yang pakai QRIS," kata Sekretaris Dispar Kabupaten Bantul Annihayah saat ditemui di Pantai Parangkusumo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Senin (24/5/2021).
Menurutnya, hal itu karena masih kurangnya sosialisasi penggunaan QUAT kepada masyarakat. Oleh sebab itu, Dispar akan segera membuat papan petunjuk elektronik atau signing board.
"Sosialiasinya memang kurang gencar, tapi sebentar lagi kita siapkan signing board di depan (sebelum TPR). Jadi nanti ada tulisan dan suar agar wisatawan mempersiapkan diri untuk menggunakan QRIS," ujarnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum