Wisata Lombok Menang Banyak Gegara WSBK Mandalika, Seriusi MotoGP!

Kabar gembira datang usai gelaran WSBK Mandalika. Pariwisata Lombok mendulang banyak keuntungan dari ajang balap tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan, WSBK Mandalika yang digelar pada 19-20 November lalu memberikan dampak positif bagi pemulihan pariwisata dan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Barat, khususnya di Lombok.

"ITDC menyampaikan pelaksanaan World Superbike telah menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian Pulau Lombok," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Senin (29/11/2021).

Salah satunya terlihat dari kenaikan omzet penyedia jasa transportasi. Sandiaga menuturkan, biasanya penyedia jasa transportasi ini meraup Rp 10-15 juta dalam sebulan. Tapi berkat WSBK Mandalika, omzetnya bisa mencapai Rp 70 juta.

Yang tak kalah hebat juga okupansi hotel di Lombok. Berdasarkan data ITDC, okupansi hotel yang biasanya hanya 15 persen, kini menjadi 95 persen.

"Dan yang paling membahagiakan okupansi homestay dan desa wisata itu penuh dengan kunjungan para penggemar World Superbike dan wisatawan," ujar Sandiaga.

Selain itu, WSBK Mandalika juga mampu menyerap 1.475 pekerja yang berasal dari 6 desa penyangga di NTB. Mereka direkrut dengan berbagai tugas mulai dari sebagai marshal, kru COVID-19, kru medis, dokumentasi, tiket, transportasi, pengelola sampah, dan lain-lain.

Kemudian Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melaporkan bahwa daerah memperoleh tambahan pendapatan dari penyelenggaraan kompetisi balap motor ini. Pendapatan asli daerah berasal dari pajak hiburan sebesar 15 persen, pajak parkir 30 persen, dan pajak restoran dan hotel 15 persen.

Tak sampai di situ, PT Angkasa Pura I (Persero) juga melaporkan terjadi peningkatan penerbangan ke Lombok. Jumlah penerbangan ke Bandara Internasional Lombok naik 43 persen. Sementara itu, untuk pergerakan penumpang naik 50 persen, dari semula 3.000 orang menjadi 5.700 orang.

Kesuksesan WSBK Mandalika ini diharapkan juga menular ke MotoGP 2022. Sandiaga mengatakan ini menjadi bahan evaluasi untuk menyambut MotoGP tahun depan.