Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia di Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Alexander Nayoan, memprediksi kemunculan virus Corona varian Omicron tidak mempengaruhi optimisme pariwisata. Ini syaratnya.
"Tetap positif pariwisata dan bisnis akan meningkat regardless bentuk Covid-nya apa," kata Alexander seperti dikutip dari Antara.
Keyakinan Alexander itu dengan syarat. Pertama, penerapan protokol kesehatan di seluruh lapisan masyarakat dengan ketat. Yang kedua, upaya serius pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalaupun ada dampak terhadap pariwisata domestik, dia yakin, penurunan yang terjadi takkan signifikan dan tidak memakan waktu lama.
Bagaimana dengan rencana membuka pintu untuk turis asing?
Menparekraf Sandiaga Uno akan memperbarui daftar negara asal turis yang diizinkan masuk Indonesia. Saat ini, 11 negara yang terkait kasus virus Corona varian Omnicron menambah panjang negara yang bisa masuk Indonesia. Negara-negara itu adalah Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Malawi, Angola, Zambia, Eswatini, dan Hong Kong.
"Karena tingkat penyebarannya diprediksi sangat cepat dan banyak sekali informasi yang belum bisa kita hadirkan saat ini serta concern pemerintah memastikan bahwa pengendalian Covid-19 itu rendah dan terkendali maka pemerintah untuk menghindari lonjakan kasus baru seperti Juli dan Agustus 2021, maka melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya, pembaruan daftar negara," ujar Sandiaga.
Ya, varian Omicron Covid-19 yang kali pertama dilaporkan berada di Afrika Selatan, Hong Kong, dan Botswana pada November 2021. Kini, varian itu menjangkit di Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Kanada, dan Israel.
Virus Corona varian Omicron merupakan mutasi dari virus Covid-19 yang awalnya ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Varian Under Monitoring pada 24 November 2021 dan dua hari setelahnya ditetapkan sebagai Varian of Concern (VOC).
WHO menyebutkan bahwa efektivitas vaksin, testing, dan obat-obatan terhadap varian Omicron masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut.
"Namun dikatakan bahwa bukti awal menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko tertular kembali untuk orang yang sudah pernah mengalami Covid-19 dibandingkan dengan varian lainnya," katanya.
Varian Omicron masih sangat terbatas dan masih dalam proses penelitian.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!