Perubahan Iklim Bikin Banyak Burung Albatros Cerai, Padahal Mereka Setia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perubahan Iklim Bikin Banyak Burung Albatros Cerai, Padahal Mereka Setia

Tim detikcom - detikTravel
Minggu, 05 Des 2021 20:20 WIB
Laysan, burung albatros
Foto: Ilustrasi burung Albatros (CNN)
Jakarta -

Perubahan iklim ternyata turut berdampak buruk bagi rumah tangga burung Albatros. Banyak pasangan burung Albatros yang bercerai, padahal mereka dikenal setia.

Para peneliti baru saja menemukan bahwa perubahan iklim juga mempengaruhi kehidupan albatros, burung laut terbesar di dunia. Hasil penelitian mereka menunjukkan jumlah perceraian albatros meningkat drastis.

Padahal albatros dikenal sebagai hewan monogamous yang setia. Albatros pada dasarnya memiliki fase pertumbuhan seperti manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mencoba untuk mencari pasangan hidup yang terbaik (dan terkadang gagal). Namun, ketika mereka menemukan pasangan yang cocok, mereka biasanya tetap bersama seumur hidup.

Hanya ada 1% albatros yang berpisah setelah memilih pasangan hidup mereka. Jumlah ini jauh lebih rendah daripada tingkat perceraian manusia di Inggris.

ADVERTISEMENT

"Monogami dan ikatan jangka panjang sangat umum bagi albatros," kata Francesco Ventura, peneliti di University of Lisbon yang terlibat dalam penelitian perceraian burung laut itu.

Namun gara-gara perubahan iklim, terjadi pula perubahan dalam perilaku hidup burung Albatros. Mereka yang terkenal hanya berpasangan sekali seumur hidup, banyak yang 'bercerai' dari pasangannya.

Dalam bahasa manusia, 'perceraian' albatros pada dasarnya hanya selingkuh. Hal itu terjadi ketika salah satu pasangannya menjalin hubungan dengan albatros lain yang sudah memiliki pasangan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society itu mengamati 15.500 pasangan monogami burung albatros di Kepulauan Falkland selama 15 tahun.

Perceraian albatros terjadi ketika mereka gagal berkembang biak. Kondisi itu memaksa mereka menemukan pasangan baru di musim kawin berikutnya. Namun ternyata, dalam penelitian tersebut, albatros tetap berpisah meskipun musim kawin mereka sukses.

Selanjutnya: Menurut Peneliti, Ada 2 Penyebabnya

Francesco mengatakan ada dua kemungkinan yang menyebabkan angka perpisahan albatros meningkat. Pertama, terkait dengan perjuangan hubungan jarak jauh.

Air yang semakin hangat membuat waktu berburu mereka menjadi lebih lama dan mereka pun harus terbang lebih jauh. Jika burung gagal kembali pada waktunya untuk musim kawin, pasangannya bakal mencari pasangan baru.

Kedua, terkait tingkat stres. Hormon stres albatros naik di lingkungan yang lebih keras, seperti saat air menjadi lebih hangat.

Dengan kondisi perkembangbiakan yang lebih sulit, dan kelangkaan makanan, hal itu dapat menyebabkan lebih banyak albatros mengalami stres dan mereka bisa disalahkan karena "kinerjanya memburuk"- yang pada akhirnya dapat memicu perceraian, kata Francesco.

Penelitian ini dilakukan karena banyak populasi albatros di dunia mengalami masalah. Data dari 2017 menunjukkan jumlah pasangan spesies yang berkembang biak hanya setengah dari jumlah mereka di tahun 1980-an.

Francesco mengatakan di Kepulauan Falkland, ini bukan masalah bagi populasi albatros. Namun, di daerah lain yang populasi albatrosnya sedikit, fakta ini mengkhawatirkan.

"Suhu naik dan akan terus naik, jadi ini mungkin akan menimbulkan lebih banyak gangguan," katanya.




(wsw/wsw)

Hide Ads