Wisata Taman Lampion di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang pernah menjadi primadona tahun 2017 kini kondisinya memprihatinkan. Sejumlah lampu rusak parah dan tidak berfungsi. Seperti apa kondisinya?
Taman Lampion berada di area Taman Krida, Wergu Wetan Kecamatan Kota. Pantauan di lokasi kondisi objek wisata Taman Lampion mengenaskan. Banyak lampu hias yang kondisinya tidak berfungsi.
![]() |
Bahkan sejumlah lampu hias rusak parah dan hancur. Sedangkan lampu yang masih hidup hanya beberapa saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengunjung, Maulida mengatakan, wisata Taman Lampion pernah menjadi tujuan berwisata orang Kudus pada tahun 2017. Namun kini kondisinya tidak terawat dan beberapa lampu rusak parah.
"Pernah tahu ada wisata taman lampion, cuma ini kondisinya mengenaskan, sudah lama tidak dirawat, jalannya berlumur juga," kata Maulida kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (8/12/2021).
Dia pun berharap agar wisata tersebut kembali dihidupkan lagi. Apalagi jarang ditemui wisata yang menyajikan keindahan lampu saat malam hari.
"Harapannya mungkin ada pemeliharaan supaya pengunjung lebih banyak, jalan yang berlumut dibersihkan. Dan dibikin lebih menarik. Warga agar tahu taman lampion yang bagus," ungkapnya.
Selanjutnya, kata pengelola Taman Krida
Diwawancarai terpisah, Kasubag TU UPTD Pengelola Taman Krida, Yulia Arifatul Chorida mengatakan Taman Lampion yang berada di area Taman Krida dibangun pada tahun 2016. Sedangkan mulai beroperasi mulai tahun 2017.
"Taman Lampion ini dibangun tahun 2016, kemudian beroperasi tahun 2017," kata Yulia kepada wartawan ditemui di lokasi siang tadi.
![]() |
Dia mengatakan, berjalan setahun, Taman Lampion mulai berangsur surut. Bahkan mulai terjadi kerusakan pada Taman Lampion tersebut.
"Namun di tahun 2018 itu sudah mulai ada kerusakan karena korsleting listrik, karena di sini posisi ada di outdoor. Karena banyak pohon, pohon pada tumbang dan itu merusak lampion yang ada di Taman Krida, sehingga lampu hias ini tidak bisa dioperasikan kembali," ungkapnya.
Yulia menjelaskan, wisata tersebut sempat menjadi primadona warga Kudus dan sekitarnya. Namun kini tidak ada anggaran untuk melakukan perawatan bahkan perbaikan taman tersebut. Dia pun berharap agar ke depan nanti pemerintah daerah menganggarkan untuk perbaikan taman tersebut.
"Dulu itu ramai banget pada tahun 2017, kemudian tahun 2018 mulai sepi, tidak ada. Kemudian tahun 2019 tidak buka sama sekali. Kemudian 2020 ada anggaran pemeliharaan jaringan listrik Rp 8,5 juta itu saya gunakan memperbaiki lampion ini. Kemudian cuma bisa memperbaiki yang ini sama beberapa lampion bisa nyala," jelas Yulia.
"Karena ternyata setelah kita perbaiki, ternyata listriknya pararel, jadi begitu ada korsleting satu maka mati semua. Terus diperbaiki satu-satu bisa nyalakan lampu di tengah dengan Rp 8,5 juta itu karena tidak ada anggaran memperbaiki ini," sambung dia.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum