Terkait Penerbangan Umrah 16 Desember, AMPHURI: Belum Tentu Berangkat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terkait Penerbangan Umrah 16 Desember, AMPHURI: Belum Tentu Berangkat

bonauli - detikTravel
Kamis, 09 Des 2021 15:20 WIB
Pemerintah Arab Saudi mulai longgarkan prokes COVID-19 berupa jaga jarak. Kini jamaah di Masjidil Haram Makkah bisa melaksanakan salat dengan barisan yang rapat
Makkah (Dok. Haramain Sharifain)
Jakarta -

Kabar baik tentang pencabutan pembatasan Arab Saudi disambut gembira oleh calon jamaah umrah. Sementara itu rencana keberangkatan umrah pertama terkendala.

Penerbangan perdana pada 16 Desember 2021 mendatang. Hal itu pun diketahui lewat unggahan itinerary umroh new normal program 10 hari di tanah suci milik maskapai Saudia Airlines yang banyak beredar di grup Whatsapp. Dilihat detikTravel, Rabu (8/12/2021), waktu di itinerarynya tertulis dari 16-25 Desember 2021.

Arab Saudi sendiri resmi membuka perbatasan ke dua masjid suci pada tanggal 6 Desember. Kini anak-anak dengan batas usia 12 tahun ke atas diperbolehkan untuk umrah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prague, Czech Republic - July 20, 2010: B777 Saudia Arabia taxi to takes off PRG AirportSaudia Arabia (Getty Images/rebius)

Di balik kabar gembira ini, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyebutkan bahwa ada beberapa kendala untuk keberangkatan tersebut.

"Saat ini yang masih menjadi kendala adalah sistem PeduliLindungi, etmarma dan tawakalna dari Arab Saudi," ujar Rizky Sembada, wasekjen AMPHURI, kepada detikTravel, Kamis (9/12/2021).

ADVERTISEMENT

PeduliLindungi masih belum terhubung dengan aplikasi etmarma dan tawakalna. Ini disebut penting karena di sanalah pertukaran identitas jamaah dan sertifikat vaksinasi.

Sebelumnya Arab Saudi hanya ada 4 vaksin yang diterima yaitu Moderna, Astrazeneca, Pfizer dan Jhonson & Jhonson. Kini Arab Saudi sudah menerima bebagai macam vaksin.

"Kendala kedua adalah karantina kepulangan," ucapnya.

Rizky menjelaskan bahwa umrah nanti Pemerintah sudah menetapkan paket 10 hari perjalanan. Jamaah diminta untuk karantina di hotel sebelum pulang.

"Ini berat, karena biayanya bisa belasan juta. Ini akan memberatkan teman-teman juga, masa biaya umrah dan karantina sama," sambungnya.

Dampak dari PeduliLindungi yang belum terbaca dengan sistem Arab Saudi juga akan berefek pada masa karantina. Jika tidak terbaca, maka jamaah harus dikarantina selama 5 hari.

"Ini akan berakibat pada paket, karena paketnya hanya 9 hari. Kalau karantina 5 hari akan merepotkan," jelasnya.

"Kalau belum terselesaikan, ya belum tentu berangkat," ucap Rizky.

Rizky berharap agar Pemerintah bisa segera melakukan negosiasi dan mendapatkan jalan keluar terbaik.

"Kemarin sempat ada wacana dari Kemenag untuk membuat kartu ID khusus. Jadi di dalam id itu semua tentang identitas, paspor dan vaksinasi bisa terbaca di sana. Apakah hanya sebatas rencana atau sudah matang, kita masih menunggu," pungkasnya.




(bnl/rdy)

Hide Ads