Tiap Hari Ada 3.000 Orang Tinggalkan Tanah Air untuk Wisata!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiap Hari Ada 3.000 Orang Tinggalkan Tanah Air untuk Wisata!

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 14 Des 2021 21:20 WIB
Ilustrasi libur natal dan tahun baru di berbagai tempat wisata Indonesia, Bali dan Semeru
Ilustrasi bandara Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Jumlah masyarakat Indonesia yang berwisata ke luar negeri saat ini cukup menimbulkan kekhawatiran di tengah munculnya varian baru Corona yakni Omicron. Menurut catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ada sebanyak 3.000 orang per hari meninggalkan Tanah Air.

"Nah ini sangat menimbulkan kekhawatiran, karena ini adalah suatu peluang dan potensi masuknya varian baru dan bisa memicu peningkatan kasus dan gelombang selanjutnya dari COVID-19 ini," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya.

"Oleh karena itu, melalui Menteri Luar Negeri, Bapak Presiden menyampaikan perintah dan bukan himbauan tapi lebih kepada satu seruan, arahan bagi masyarakat Indonesia tidak berwisata di luar negeri," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam arahannya juga menegaskan apabila harus keluar negeri harus dengan alasan yang jelas, tidak diperkenankan untuk piknik.

"Jadi sekali lagi arahan penting adalah untuk warga Indonesia yang ingin berkegiatan ke luar negeri tidak disarankan dan seruannya adalah untuk berwisata di Indonesia Aja, itu arahan jelas untuk mendukung kebangkitan ekonomi kita," ungkap Sandiaga Uno.

ADVERTISEMENT

"Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, ayo berwisata di Indonesia Aja," ujarnya.

Jokowi dalam arahannya mengungkapkan varian omicron masih dalam situasi yang sangat dini dan belum banyak informasi. Oleh karena itu, kebijakan pengetatan karantina selama 10 hari akan terus dilakukan.

Selain itu, Jokowi diungkapkan Sandiaga Uno menginstruksikan kepada aparat penegak hukum, TNI-Polri untuk ikut mengawasi.

Selanjutnya, Jokowi katanya juga menegaskan agar seluruh pihak dapat disiplin menerapkan Aplikasi Peduli Lindungi dalam kegiatan wisata, baik destinasi wisata mal dan restoran.

"TNI-Polri dilibatkan untuk mengawasi, agar penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi ini terintegrasi dalam kegiatan pariwisata dan diharapkan ada peningkatan dalam periode Nataru," jelas Sandiaga Uno.




(ddn/bnl)

Hide Ads