Keluh Kesah Pemandu Kapal Gili Meno di Terjang Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keluh Kesah Pemandu Kapal Gili Meno di Terjang Pandemi

bonauli - detikTravel
Selasa, 21 Des 2021 21:10 WIB
Pantai di Gili Meno, Lombok, NTB
Dermaga Gili Meno (Rachman/detikTravel)
Lombok Barat -

Pandemi jelas sekali memukul mundur turis internasional. Tak hanya penginapan, penyewaan kapal pun tercekik karenanya.

Gili Meno menjadi salah satu kebanggaan Lombok Barat. Airnya yang sebening kaca dan pasir pantai putihnya tak kalah dengan gili lainnya.

Untuk bisa berkunjung ke pulau ini hanya dengan satu cara, yakni dengan naik kapal. Penyewaan boat dan kapal publik bisa menjadi pilihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditutupnya perbatasan internasional membuat para boat sewaan seakan tak berdetak. Kenyataannya, Pulau Gili lebih diminati oleh turis internasional.

Sayangnya, meski perbatasan internasional RI telah dibuka, tapi belum nampak kunjungan turis yang signifikan.

ADVERTISEMENT
Pelaku usaha di Gili MenoIsnaeni (kiri) pemandu dan Mustafa (kanan) pemilik Diana Bungalow dan Cottage. (Bonauli/detikcom)

detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika menjelajahi Gili Meno baru-baru ini. Kami menyeberang dengan menggunakan boat dari Teluk Nare.

Sang pengemudi, yang juga adalah pemandu, Isnaeni berkeluh kesah tentang tantangan pandemi. Dirinya yang bekerja di bawah agen travel Lombok Damai Tour and Travel, menceritkan kesulitan sejak pandemi.

"Setelah gempa sepi, pandemi makin sepi," ucapnya.

Isnaeni bercerita saking sepinya, sejak tanggal 22 Agustus-1 Oktober 2021, dirinya hanya menjalankan boat sebanyak 4 kali. Itu pun kebanyakan pilihan jatuh pada Gili Trawangan.

Pantai di Gili Meno, Lombok, NTBPantai di Gili Meno, Lombok, NTB (Rachman/detikTravel)

"Ke Gili Meno hanya untuk transit dan santai saja," jawabnya.

Hal ini disebabkan hanya ada 4 hotel yang beroperasi di Gili Meno. Selebihnya adalah bungalow, yang kebanyakan diminati oleh turis internasional.

"Sudah mulai ramai sih semenjak WSBK ini. Tapi kebanyakan enggak nginep, jalan-jalan aja," ucapnya.

Peningkatan ini dirasa mencapai 30-45 persen dari waktu normal. Padahal uang penyewaan boat untuk menginap dan tidak menginap tidak beda jauh.

"Kalau PP enggak nginap Rp 750 ribu, tapi kalau nginap cuma tambah Rp 100 ribu," jelasnya.

Menurutnya wisatawan domestik paling sering datang untuk akhir pekan. Pilihan harinya adalah Kamis, Jumat sampai Sabtu.

"Hari minggu biasanya mereka balik dari Gili, kembali kerja kan hari Senin," pungkasnya.

[Gambas:Video 20detik]

(bnl/rdy)

Hide Ads