Viral Pesan Berantai WNI Tidur di Bus karena Ditolak Wisma Atlet

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 23 Des 2021 18:08 WIB
Foto: (dok Kominfo)
Jakarta -

Setelah kasus viral antrean karantina di bandara, kini beredar pesan WNI yang tidur di bus karena ditolak Wisma Atlet. Ini faktanya.

Dipantau detikTravel, Kamis (23/12/2021), pesan berantai itu banyak tersebar di grup WAG dan memberitakan perihal rombongan WNI yang tertahan di bus usai kembali dari Turki.

Lebih lanjut, unggahan itu mengabarkan kalau mereka tertahan dan tidur di bus karena Wisma Atlet tengah lockdown akibat omicron. Dijelaskan, ada sekitar ratusan bus yang luntang-lantung di parkiran Wisma Atlet.

Terkait pesan berantai itu, pihak Kominfo langsung menepisnya lewat siaran pers di situs resminya. Menurut Kominfo, kabar itu adalah hoaks dan tidak benar.

Hoaks dari grup WAG (dok Kominfo)

"Berdasarkan klarifikasi dari Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dijelaskan bahwa informasi yang menyebut para WNI tertahan di bus selama 4 hari tersebut adalah tidak benar," bunyi pernyataan resminya.

"dr. Nadia menuturkan bahwa kurang dari 24 jam setelah mendarat, para WNI sudah dapat menempati ruangan karantinanya. Dan tidak ada bentuk penolakan bagi para WNI untuk melaksanakan karantina di hotel maupun secara mandiri," lanjut informasinya.

Sebelumnya, Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Mayjen TNI Budiman, mengatakan kebijakan lockdown di lingkungan RSDC Wisma Atlet sebagai upaya pemerintah mencegah penyebaran varian Omicron, varian baru COVID-19.

Masa lockdown lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran berlangsung tujuh hari, mulai tanggal 17 Desember sampai dengan 23 Desember atau hari Kamis ini.

Hingga saat ini, total ada tiga pasien COVID-19 varian Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet di tower 4 dan tower 7. Kondisi pasien dilaporkan tanpa gejala dan mulai membaik seperti diberitakan media Antara.



Simak Video "Video: Pramono soal Hotel Harus Bernuansa Betawi 2 Bulan dalam Setahun"

(rdy/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork