Ada Omicron, AS Malah Kurangi Waktu Karantina dari 10 ke 5 Hari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Omicron, AS Malah Kurangi Waktu Karantina dari 10 ke 5 Hari

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 28 Des 2021 13:11 WIB
Seorang pria melihat papan keberangkatan di Bandara Internasional Salt Lake City Jumat, 24 Desember 2021, di Salt Lake City. Setidaknya tiga maskapai besar mengatakan mereka telah membatalkan lusinan penerbangan karena penyakit yang sebagian besar terkait dengan varian omicron dari COVID-19 telah berdampak pada jumlah awak penerbangan selama musim perjalanan liburan yang sibuk. (Foto AP/Rick Bowmer)
Omicron membuat penerbangan di AS dibatalkan selama akhir pekan Ilustrasi (AP/Rick Bowmer)
Washington -

Akhir tahun, dunia kembali menghadapi COVID-19 varian omicron. Hanya di AS, waktu karantina dari 10 hari malah dikurangi jadi 5 hari.

Dikutip detikTravel dari CNN, Selasa (28/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mempersingkat masa karantina yang direkomendasikan setelah orang dites positif COVID-10 terhitung sejak hari Senin kemarin (27/12).

Waktu karantina dari 10 hari dipotong menjadi lima hari, deng

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

an catatan traveler tidak bergejala. CDC juga mewajibkan penggunaan masker saat berinteraksi dengan orang.

"Mengingat yang saat ini kita ketahui tentang COVID-19 dan varian Omicron, CDC mempersingkat waktu yang disarankan untuk isolasi dari 10 hari bagi orang dengan Covid menjadi lima hari, jika tidak menunjukkan gejala. diikuti dengan memakai masker saat berada di sekitar orang lain," terang CDC dalam pernyataan.

ADVERTISEMENT

Lebih lagi, CDC memangkas waktu yang direkomendasikan bagi orang untuk karantina jika terpapar virus menjadi lima hari jika sudah divaksinasi.

"Orang-orang yang divaksinasi penuh dan menerima booster mungkin tidak perlu karantina sama sekali," kata CDC.

Dijelaskan bahwa jika orang yang bergejala sudah membaik, mereka dapat meninggalkan rumah setelah lima hari. Namun, orang yang demam harus tinggal di rumah sampai demamnya mereda.

"Perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan yang menunjukkan bahwa mayoritas penularan SARS-CoV-2 terjadi pada awal perjalanan penyakit, umumnya 1-2 hari sebelum timbulnya gejala dan 2-3 hari setelahnya," terang CDC.

"Oleh karena itu, orang yang tes positif harus diisolasi selama lima hari dan jika tidak menunjukkan gejala pada saat itu, mereka dapat meninggalkan isolasi, asal terus menggunakan masker selama lima hari untuk meminimalkan risiko menulari orang lain."

Karantina mengacu pada waktu di mana orang harus menjaga jarak dari orang lain jika mereka terkena penyakit, tetapi belum dites positif COVID atau menunjukkan gejala.

Selanjutnya: Rekomendasi CDC

"Untuk orang yang tidak divaksinasi atau lebih dari enam bulan dari dosis mRNA kedua mereka (atau lebih dari dua bulan setelah vaksin J&J) dan belum dikuatkan, CDC sekarang merekomendasikan karantina selama lima hari diikuti dengan penggunaan masker ketat untuk lima hari tambahan," katanya.

"Atau, jika karantina lima hari tidak memungkinkan, sangat penting bagi orang yang terpapar memakai masker yang pas setiap saat ketika berada di sekitar orang lain selama 10 hari setelah terpapar," tambah CDC.

Orang yang divaksinasi dan disuntik booster biasanya lolos dari karantina, kata CDC.

"Individu yang telah menerima suntikan booster tidak perlu dikarantina setelah terpapar, tetapi harus memakai masker selama 10 hari setelah terpapar," katanya.

"Untuk semua yang terpapar, praktik terbaik juga akan mencakup tes SARS-CoV-2 pada hari kelima setelah terpapar. Jika gejala muncul, individu harus segera dikarantina sampai tes negatif memastikan gejala tidak disebabkan oleh COVID-19."

Booster sangat menurunkan risiko seseorang akan terinfeksi dan menularkan virus ke orang lain, kata CDC.

Sedangkan di Indonesia, pemerintah berencana memanjangkan waktu karantina dari 10 hari menjadi 14 hari untuk menghadang penyebaran varian omicron.


Hide Ads