Puncak Libur Akhir Tahun, Okupansi Hotel di Pantai Pangandaran 42,7 Persen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Puncak Libur Akhir Tahun, Okupansi Hotel di Pantai Pangandaran 42,7 Persen

Faizal Amiruddin - detikTravel
Jumat, 31 Des 2021 11:41 WIB
Pantai Karapyak Pangandaran
Pantai Pangandaan (Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Okupansi hotel di kawasan Pantai Pangandaran pada akhir tahun 2021 mengalami penurunan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tingkat hunian hotel per hari Jumat (31/12/2021) ini berada di bawah angka 50 persen. Padahal hari ini merupakan puncak libur tahun baru 2022.

"Okupansi hotel hari ini berada di angka 42,7 persen, jauh dari harapan kami," kata Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana. Dia mengatakan, situasi ini jelas dikeluhkan banyak pengusaha hotel dan restoran di Pantai Pangandaran meleset dari prediksi sebelumnya.

Agus menjelaskan, ada banyak dugaan terkait turunnya tingkat hunian hotel di Pantai Pangandaran pada moment pergantian tahun ini. Salah satunya adalah indikasi wisatawan yang enggan berlibur di tengah banyaknya aturan perjalanan di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyaknya aturan yang diterapkan pemerintah turut mempengaruhi. Seperti adanya check point, wajib vaksinasi dan lainnya. Walaupun sebenarnya itu tidak terlalu mengganggu wisatawan karena pemerintah hanya sebatas memfasilitasi, tapi penafsiran atau asumsi calon wisatawan berbeda-beda, sehingga pada akhirnya mereka mengurungkan atau menunda agenda berwisata," kata Agus.

Hal lain yang menurut Agus berpengaruh adalah adanya penutupan 12 ruang publik atau alun-alun yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran. Langkah Pemkab Pangandaran mengimplementasikan instruksi Kemendagri dengan menutup ruang publik di malam pergantian tahun, juga diasumsikan berbeda oleh calon wisatawan.

ADVERTISEMENT

"Terjadi hoax atau salah penafsiran, terkait kebijakan penutupan alun-alun atau ruang publik di Pangandaran. Padahal yang ditutup itu hanya alun-alun saja, tempat wisata tetap buka. Ini juga turut berpengaruh," kata Agus.

Di samping itu, Agus menangkap adanya tren wisatawan yang menghindari 'peak season' atau waktu puncak keramaian. Mereka cenderung menghindari berwisata sampai harus menghadapi kemacetan atau berjubel.

Selanjutnya, meski sepi di akhir tahun, pesanan hotel full booked di awal Januari 2022

Asumsi ini ditandai dengan pesanan hotel yang sudah penuh di akhir pekan awal Januari 2022. "Kami memprediksi keramaian akan terjadi di tanggal 8 dan 9 Januari, karena banyak hotel yang sudah 'full booked' di angka 75 persen, sesuai aturan pemerintah. Jadi walau pun sekarang sepi, masih ada harapan di pekan berikutnya," kata Agus.

Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adi mengatakan, upaya Polri melakukan serangkaian pengaturan dan penerapan aturan bukan untuk mempersulit wisatawan.

"Justru kami bantu, kami fasilitasi. Buktinya tidak ada penyekatan, tidak ada wisatawan yang putar balik. Kami hanya melakukan pengaturan agar tidak terjadi penumpukan wisatawan, dengan cara disebar dan diatur arus kendaraannya," kata Wahyu Broto.

Dia menambahkan, fasilitas bagi wisatawan dilakukan dalam bentuk pembagian masker, penyediaan tempat vaksinasi dan lain sebagainya.

"Kami memiliki dua tujuan yaitu mengantisipasi terjadinya gelombang tiga COVID-19 dan membantu pemulihan ekonomi. Kegiatan pariwisata itu tentu menjadi bagian dari pemulihan ekonomi, kami tidak akan menghambat justru kami dukung. Mau berwisata silahkan, tidak ada kami membuat ribet," kata Wahyu.

Halaman 2 dari 2
(elk/elk)

Hide Ads