Nasib malang dialami peserta open trip ke Gunung Rinjani. Pendaki perempuan, salah satu dari 60 pendaki yang dtelantarkan oleh operator, mengalami hipotermia hingga dikabarkan hampir mati.
Kejadian ini diceritakan oleh salah satu peserta, yang berasal dari Jakarta dalam sambungan telepon, Intan Rahayu (32). Katanya si inisiator open trip, Edwin Rianto, menelantarkan pendaki perempuan yang terkena hipotermia itu.
"Ada yang kena hipotermia, sempat parah. Tapi, sekarang sudah perjalanan ke Jakarta naik bus," kata Intan, Sabtu (1/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia (perempuan) mendaki tanggal 28, dan di tanggal 29 kena hipotermia. Lalu pas turun tanggal 30 itu sudah drop hampir tak bisa bernapas dan beruntung diselamatkan TNGR, baru sadar hari ini tanggal 31," dia menjelaskan.
Lalu, peserta open trip Gunung Rinjani ini apakah sudah melaporkan kejadian ke polisi? Begini tanggapan dari kepolisian.
"Kami sudah laporan ke Polsek Sembalun, dan mereka bilang kalau kasus ini itu perdata bukan pidana. Kalau mau diproses kita harus melaporkannya di Jakarta," kata Intan.
"Karena, kata polisi, dia itu hanya melanggar janji ke perusahaan otobus, pikap, porter dan lain-lain," ujar dia.
Dosa inisiator open trip ke Gunung Rinjani, Edwin Rianto, bukan hanya penelantaran. Dikabarkan Intan bahwa ia membawa sepeda motor warga Sembalun yang kemudian ditemukan pukul 05.00 nggak jauh dari lokasi.
"Motornya dikunci stang tapi kuncinya nggak ada. Jadi dari KTP keberadaaannya sudah dicari, kediamannya didatangi rekan-rekan yang ada di Jakarta," kata Intan yang menambahkan bahwa semua KTP peserta sudah ditemukan di tas pelaku yang tertinggal di homestay.
Lebih lanjut, sebagian besar dari 60 pendaki open trip Gunung Rinjani yang ditelantarkan sudah berangkat ke pelabuhan kemarin sore. Mereka harus membayar lagi sebesar Rp 300 ribu satu orang.
"Ada 23 peserta di bus dan 22 di mobil Elf. Sopir bus sendiir mau angkut pendaki terlantar ini karena nggak mau pulang kosong. Busnya dari bandung," kata dia.
"Kami ada 67 orang, dari Sukabumi 9 orang dan Jakarta sisanya," dia menambahkan.
Menurut kabar yang diperoleh Intan, inisiator open trip ke Gunung Rinjani, Edwin Rianto baru membayar uang DP bus sebesar Rp 11,7 juta dari total Rp30 juta dan Rp 8 juta dari total 16 juta untuk mobil Elf.
"Logistik yang dibelanjakan juga cuma 1,5 juta untuk 37 peserta yang sudah membayar paket full makanya banyak yang kelaparan di Pelawangan," kata Intan.
"Lalu kami patungan lagi bayar Rp 5,1 juta buat porter dan lain-lain," dia menambahkan.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol