Ini Alasan Amphuri Terbang ke Madinah Langgar Kesepakatan Tunda Umrah

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 04 Jan 2022 09:19 WIB
Ilustrasi umrah (iStock)
Jakarta -

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memastikan ada manfaat yang didapatkan setelah melakukan dua kali umrah uji coba untuk para jemaah. Apa saja?

Keberangkatan jemaah umrah yang diisi petinggi Amphuri pada 30 dan 31 Desember 2021, sebagai umrah uji coba kedua--yang pertama dilakukan pada 23 Desember--berbuntut masalah. Amphuri ditegur oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Amphuri dinilai mengabaikan kebijakan dan kesepakatan bersama soal penundaan umrah di bulan Desember. Kebijakan dan kesepakatan itu dibuat sebagai respons imbauan Presiden dan arahan Menteri Agama untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri demi keselamatan dan kemaslahatan masyarakat saat pandemi virus Corona.

Amphuri berencana untuk bertemu muka dengan Kemenag. Mereka juga akan meminta maaf atas keputusan itu.

Di sisi lain, Amphuri mendapatkan informasi lebih terang soal pelaksanaan umrah saat pandemi Covid-19 saat ini.

"Kami menjadi lebih tahu soal birokrasi memasuki Mekah, Madinah, dan Jeddah dan tata cara pelaksanaan umrah di masa pandemi. Arab Saudi telah membuka pintu untuk umrah sejak 1 Desember, kami tidak ingin mereka bertanya-tanya kenapa Indonesia tidak memberangkatkan umrah," kata Azhari Gazali, wakil ketua Amphuri dalam perbincangan dengan detikTravel, Selasa (3/1/2022).

Merujuk pengalaman dari dua kali penerbangan umrah oleh pengurus Amphuri itu, Azhari bilang, durasi karantina lebih pendek untuk mereka yang memasuki Arab Saudi lewat Madinah. Untuk jemaah umrah yang masuk melalui Jeddah, wajib menjalani karantina lima hari sesuai dengan aturan dari muasasah dan otoritas penerbangan sipil Saudi Arabia (GACA).

Sementara itu, merujuk umrah kedua, yang dilakukan pada akhir Desember 2021 itu, dan masuk Arab Saudi melalui Madinah, mereka yang sudah divaksinasi selain Sinovac, yakni vaksin Moderna, Astrazeneca, Pfizer dan Jhonson&Jhonson, tidak perlu menjalani karantina. Adapun, jemaah yang vaksin Sinovac hanya perlu menjalani karantina selama tiga hari, lebih pendek dua hari ketimbang masuk dari Jeddah.

"Alhamdulillah, dari dua kali keberangkatan ke Arab Saudi kami mendapatkan pembanding. Yang pertama melalui Mekah dan kedua Madinah. Durasi karantina berbeda," kata Azhari.

Amphuri berharap itu bisa menjadi bekal untuk pelaksanaan umrah andai pemerintah mengizinkan perjalanan wisata religi itu dibuka lagi dalam waktu dekat.

"Nanti, bisa memudahkan saat biro travel umrah membawa jemaah ke Arab Saudi," kata Azhari.

Simak juga Video: Menag Ungkap Alasan Rencana Tim PPUI Umrah di Masa Pandemi






(fem/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork