Peneliti mengungkap hal baru tentang helm bertanduk yang identik dengan Viking. Ternyata helm ini telah ada sejak zaman perunggu lho.
Dilansir dari CNN, Rabu (12/1/2022) fakta ini diungkapkan oleh arkeolog Universitas Aarhus di Denmark. Mereka menemukan fakta lain dari penelitian yang menyebutkan helm bertanduk ini milik bangsa Viking.
"Selama bertahun-tahun dalam budaya populer, orang mengasosiasikan helm Viks dengan Viking," kata Helle Vandkilde, seorang arkeolog di Universitas Aarhus di Denmark.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi penelitian kami menegaskan bahwa helm disimpan di rawa sekitar 900 SM, hampir 3.000 tahun yang lalu dan berabad-abad sebelum Viking atau Norse mendominasi wilayah tersebut," dia menjelaskan.
Citra helm bertanduk serupa telah diidentifikasi dari Zaman Perunggu di Sardinia, Iberia barat daya dan Skandinavia selatan, menurut penelitian. Selama Zaman Perunggu di Sardinia, simbol makhluk bertanduk seperti banteng memiliki makna religius dan sering digunakan untuk menghias makam Neolitik.
Motif helm bertanduk dikaitkan dengan Iberia melalui perluasan masyarakat Fenisia di barat. Metropolitan Museum of Art menyebut Funisia adalah sekelompok orang yang mendiami Pantai Levant, di Mediterania timur.
Rute pelayaran Fenisia bertepatan dengan penambahan Skandinavia ke jaringan, memperlihatkan rute laut Mediterania-Atlantik ke Laut Baltik. Helm-helm itu tidak akan diangkut melalui darat, karena jalur perdagangan transalpin yang berkembang pesat tampaknya tidak aktif dalam menyebarkan citra pahlawan prajurit bertanduk, kata para peneliti.
"Studi kami menunjukkan bahwa penggambaran Skandinavia tentang prajurit bertanduk terjadi pada saat yang sama dengan gambar yang sangat mirip di Sardinia dan Spanyol barat daya," kata Vandkilde.
"Ini membuktikan hubungan erat antara peradaban besar Eropa Zaman Perunggu, globalisasi pertama yang didasarkan pada perdagangan jarak jauh di logam, ide, dan kemewahan," Vandkilde menjelaskan.
"Para pejuang bertanduk di Skandinavia, Sardinia, dan Spanyol semuanya bergabung dengan rezim politik baru yang didukung oleh kontrol logam dan keyakinan agama baru. Mereka yang mengenakan helm bertanduk akan dianggap sebagai pejuang klasik," dia menjelaskan.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol