Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan setengah benua Eropa akan terinfeksi Omicron dalam 2 bulan mendatang. Traveler harus hati-hati ya!
Dr Hans Kluge, Direktur Regional WHO untuk benua Eropa menyampaikan hal tersebut dalam sebuah konferensi pers virtual. Dia menyebut benua Eropa dan Asia Tengah masih akan berada dalam tekanan yang hebat akibat COVID-19 pada tahun 2022 ini.
"Hari ini, varian Omicron merepresentasikan gelombang tidal baru dari Barat ke Timur, menyapu negara-negara yang dikuasai varian Delta hingga akhir 2021," kata Kluge, seperti dilansir detikTravel dari CNN, Rabu (12/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation meramal, ada lebih dari 50% populasi penduduk di kawasan ini yang terinfeksi Omicron dalam 6 hingga 8 pekan mendatang," Kluge menambahkan.
Untuk negara-negara yang penduduknya belum terinfeksi Omicron, Kluge menghimbau agar penduduk mengenakan masker dengan kualitas terbaik, baik di dalam maupun di luar ruangan. Dia juga berharap agar orang-orang 'rentan' terkena Covid bisa dapat akses untuk masker itu.
Kluge juga menyampaikan kekhawatirannya dengan negara-negara yang tingkat vaksinasinya masih rendah, terutama di kawasan Eropa Timur. Dia menyebut akan banyak orang yang datang ke rumah sakit dalam kondisi parah karena belum divaksin.
"Untuk negara-negara yang belum dihantam Omicron, saat ini masih ada kesempatan untuk beraksi dan bersiap untuk segala kemungkinan," ujar Kluge.
Dalam paparannya, Kluge memberi contoh negara Denmark yang kepayahan menghadapi ledakan Omicron dalam beberapa pekan terakhir. Tingkat keparahan orang yang belum divaksin di Denmark mencapai enam kali lipat dibandingkan dengan mereka yang sudah divaksin.
Terakhir, Kluge menyampaikan lagi imbauan kepada traveler sesuai dengan rekomendasi WHO, yaitu soal menjaga higienitas, sirkulasi udara yang baik, serta menggunakan masker secara proper, baik dan benar.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum