Turki mencatat 74.266 kasus baru COVID-19 dalam tempo 24 jam. Itu merupakan jumlah kasus harian tertinggi selama pandemi di negara itu.
Dikutip dari Reuters, data itu dilaporkan pada Selasa (11/1/2022). Lonjakan kasus COVID-19 itu mendorong menteri kesehatan Turki Fahrettin Koca untuk memperingatkan warga akan bahaya yang ditimbulkan oleh virus Corona varian Omicron.
"Ketika jumlah kasus varian Omicron menjadi dominan, Omicron akan menjadi sumber bahaya bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko dan dapat menyebabkan kematian di antara orang tua dan orang yang sakit kronis," kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada laman Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data kementerian kesehatan Turki mencatat 137 kematian terkait virus Corona pada Selasa (11/1).
Pada akhir Desember 2021, kasus harian COVID-19 di Turki mencapai sekitar 20.000 orang.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengatakan COVID-19 varian Omicron bakal menginfeksi lebih dari separuh warga Eropa, tetapi sebaiknya jangan dulu dianggap sebagai penyakit endemis seperti flu.
Direktur WHO untuk Eropa Hans Kluge menyebut Eropa mencatat lebih dari 7 juta kasus baru pada pekan pertama 2022, dua kali lipat lebih dari periode dua pekan.
"Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di kawasan tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 pekan ke depan," kata Kluge, merujuk pada pusat penelitian di Universitas Washington.
Sebanyak 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah melaporkan kasus varian Omicron yang lebih mudah menular tersebut.
Namun, muncul bukti bahwa varian Omicron mempengaruhi saluran pernapasan atas ketimbang paru-paru, sehingga menyebabkan gejala yang lebih ringan dari varian sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sudah wanti-wanti agar masyarakat menahan diri untuk tidak liburan ke luar negeri.
Sebabnya, saat ini terjadi peningkatan kasus Omicron di Indonesia. Sampai hari Sabtu (8/1/2022) terdapat 414 orang yang positif Omicron. Nah, Turki dan Arab Saudi menjadi dua negara yang menyumbang kasus varian Omicron tertinggi di Indonesia.
"Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan yang terinfeksi varian Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap," kata Sandi beberapa waktu lalu.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!