Kemudian kebijakan kelima yang dinilai menghambat turis asing ke Bali yakni adanya keharusan nominal asuransi yang terlalu tinggi. Yoga Iswara menyebut, nominal coverage asuransi wisman ke Bali harus USD 100 ribu atau hampir Rp 1,5 miliar.
"Kan seperti itu sangat berat sekali. Jadi itu terlalu tinggi. Jadi kami harapkan mungkin diturunkan apakah 50 ribu USD atau minimal asuransinya itu bisa meng-cover COVID-19, jadi tidak ada angka," harap Yoga Iswara.
Di sisi lain, Yoga Iswara berharap Bali bisa diperlakukan parsial atau khusus dalam penanganan pandemi COVID-19. Sebab situasi Bali sudah sangat berdarah-darah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin berharap Bali ini diperlakukan parsial atau diperlakukan khusus. Dengan bleeding kita yang cukup besar wajar kalau seandainya penanganan COVID-19 di Bali ini kalau bisa dipisahkan dengan Jawa," kata dia.
"Jadi jangan Jawa-Bali, kalau bisa Bali khusus diperlakukan, karena tingkat bleeding dan kesiapan untuk Bali itu berbeda. Di sinilah kita harus mencari benang merahnya," ungkap Yoga Iswara.
Simak Video "Video: Jumlah Wisman ke RI Januari-Agustus 2024 Naik, Paling Banyak dari Malaysia"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol