Menparekraf Sandiaga Uno merekomendasikan Museum Pasifika Bali jadi salah satu tempat Side Event G20. Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi para seniman sekaligus mendorong kebangkitan parekraf.
"Pak Philippe (pendiri Museum Pasifika) sudah mengajak kita untuk berkeliling. Dan saya terfikir untuk menjadikan Museum Pasifika ini sebagai tempat side event untuk kegiatan kita seperti G20. Kita bisa memulai dengan lunch atau cocktail atau mungkin dinner di sini, membawa tamu-tamu, sehingga bisa mengapresiasi karya seni untuk kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini yang kita harapkan," ujar Menparekraf, usai meninjau Museum Pasifika, di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/1/2021), dikutip dalam siaran pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum Pasifika sendiri memiliki 600 karya seni lukisan serta pahatan dari 200 seniman di 25 negara Asia Pasifik. Museum ini juga menjadi pusat budaya yang mengedepankan aspek pendidikan dan sosial, dan daya tarik wisata bertaraf internasional.
Indonesia memiliki koleksi masterpiece dari Raden Saleh hingga Lempad, dari Affandi dan Hendra hingga Kobot. Ini menunjukkan bahwa karya seni Indonesia sangat potensial dan luar biasa.
"Seperti yang kita lihat ini luar biasa, di belakang kita ada foto yang menjadi lukisan sangat epic dari Raden Saleh dan Pangeran Diponegoro. Seperti yang kita ketahui Raden Saleh memiliki koleksi termahal, lukisan yang di jual dapat mencapai harga 11 juta Euro dan ini sudah semestinya kita apresiasi," ujarnya.
Namun, pandemi COVID-19 menghantam kegiatan yang berbasis seni, Museum Pasifika tentu mengalami penurunan signifikan. Sandiaga pun menghargai inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang dilakukan Museum Pasifika. Salah satunya dengan mendapat sertifikat CHSE.
Seiring dengan pesatnya perkembangan digital, Menparekraf melihat adanya banyak peluang bagi pelaku seni untuk mengambil kesempatan. Mereka bisa memperoleh keuntungan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
"Di tengah-tengah NFT dan juga bagaimana memonetisasi karya-karya seni di dalam metaverse kita melihat ada ruang. Museum Pasifika ini musti menjadi agent of change," katanya.
Selanjutnya, Menparekraf berencana roadshow ke beberapa museum
Sementara itu, Menparekraf juga berencana akan melakukan roadshow ke beberapa museum, agar destinasi ini tak lagi jadi tempat yang statis namun memiliki cerita kuat. Pengunjung yang datang pun bisa mendapat pesan dan kesan yang mendalam.
"Kita akan lakukan roadshow ke beberapa museum karena museum ini harus bertransformasi dari tadinya museum yang statis menjadi living monument, harus mampu bercerita, harus mampu memiliki aspek teknologi yaitu dengan NFT. Dan beberapa karya yang bisa masuk ke dalam metaverse ini, menurut saya akan membuka peluang usaha dan kesempatan kerja dan akan meningkatkan penghasilan dari pada pelaku ekonomi kreatif," ujarnya.
![]() |
Pendiri Museum Pasifika, Philippe Augier pun mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Menparekraf berkenan berkunjung untuk yang kesekian kalinya. Dia pun menyataka siap untuk mendukung Indonesia dalam menyukseskan perhelatan G20.
"Kita siap pasti untuk support dan kesigapan dampak positif untuk G20. Tadi Menteri juga sampaikan tentang NFT dan kita sudah menandatangani kontrak dengan suatu perusahaan untuk bikin beberapa karya seni sebagai NFT," kata Philippe.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum