LRT Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2022 nanti. PT KAI menghimbau warga tidak perlu ragu atau cemas naik LRT pasca kecelakaan Oktober lalu.
Pada hari Selasa (25/10/2021) terjadi kecelakaan LRT dimana terjadi tabrakan antara trainset 20 dengan trainset 29. Kecelakaan ini terjadi di antara Stasiun Ciracas-Stasiun Harjamukti atau di sekitar wilayah Cibubur, Jaktim.
Mengingat kecelakaan itu, tentu publik mempertanyakan bagaimana keamanan dari LRT nantinya jika sudah menerima penumpang. Hal ini dijawab oleh Direktur Keselamatan dan Kenyamanan PT KAI (Persero) John Roberto
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persiapan operasi ini terus terang aja yang sempat terganggu ya ada keraguan mungkin dari publik, apalagi kita baru kemarin sempat terjadi insiden ya. Sistem kita yang sedang kita kerjakan yang sudah mencapai 87%, sistem persinyalan yang canggih, jadi jangan ragu lagi, kita lakukan launching pada bulan Agustus di hari Kemerdekaan," ujarnya.
"Kalau ada sesuatu semua bisa lebih awal diketahui, jadi sistem ini sudah teruji juga telah digunakan di beberapa negara dan kita dikawal dalam pembangunan ini. Semua sistem, semua prasarana sarana kita dikawal oleh konsultan-konsultan yang berpengalaman. Jadi kami berharap jangan ragu naik LRT. Kami sekarang sedang mempersiapkan semuanya itu, baik sarana, baik SDM, baik semua sistem perangkat untuk sistem ticketing yang kita sedang siapkan semuanya," kata John dalam diskusi publik Persiapan Operasional LRT Jabodebek, Rabu (19/1/2022) via Youtube.
Untuk perkembangan saat ini, persiapan pembangunan LRT sudah mencapai 78 %. Pada bulan Januari-Mei akan dilakukan test commissioning, lalu Juli - Agustus nanti akan dilakukan trial run.
LRT nantinya akan memiliki 17 stasiun dan 1 stasiun akan terkoneksi dengan kereta cepat Jakarta - Bandung. Dan panjang lintasannya mencapai 44 km dengan 31 trainset.
Dalam diskusi Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan bahwa LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan GoA level 3. Artinya pengoperasian kereta ini berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis, serta dikendalikan juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!