Sandiaga Soal Tarif Parkir Rp 350 Ribu di Yogya: Nanti Kita Bikin Aplikasi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 20 Jan 2022 17:41 WIB
Bus di Yogyakarta (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Jakarta -

Menparekraf Sandiaga Uno berkomentar soal tarif parkir bus Rp 350 ribu di Yogyakarta. Dia akan membuat aplikasi, di mana traveler bisa menuliskan review dan komentarnya.

Media sosial dihebohkan dengan kasus viral tentang tarif parkir mahal di kawasan Malioboro, tepatnya di belakang Hotel Premium Zuri Yogyakarta. Seorang wisatawan dengan akun Kasri StöñèDåkøñ mengeluh dalam sebuah grup Facebook.

Dia menyebut dikenai tarif parkir sebesar Rp 350 ribu hanya untuk parkir bus. Padahal dia hanya parkir selama 2 jam saja.

"Kami hanya wisata lokal. Tidak bermaksud jelek. Cuma kami mau tanya apakah wajar parkir di wilayah sekitar Malioboro tepatnya di belakang Hotel Premium Zuri. Kalau nggak salah. Sebesar itu. Yaitu 350.000 rb," tulis akun tersebut.

Menparekraf Sandiaga Uno pun menyebut ulah oknum nakal itu sebagai nggetok. Dia menghimbau agar tidak nggetok, biar rezeki tidak dipatok.

"Nah Ini namanya ngetok. Jadi, kalau mau rezeki tidak dipatok, jangan kita ketok. Saya bilang rezeki itu lebih baik memanjang, bukan yang tinggi terus hilang, tapi perlahan-lahan meningkat," ujar Sandiaga saat ditemui detikTravel di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Sandiaga pun berjanji akan membuatkan aplikasi, dimana setiap wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi wisata bisa menuliskan review dan komentar soal pengalaman berwisata di destinasi itu.

"Nanti kita akan bikinkan aplikasinya, sehingga nanti setiap kunjungan ke destinasi wisata itu ada kolom komen dan review yang akan menentukan kesuksesan destinasi itu," jelas Sandiaga.

Menurut Sandiaga, nantinya bagus atau jeleknya destinasi wisata akan menjadi tanggung jawab pengelola, pemerintah daerah dan stakeholder terkait.

"Itu sudah jadi tanggung jawab pemerintah, pengelola dan stakeholder lainnya untuk memastikan reviewnya itu positif. Saya ingin 5 bintang itu merupakan upaya kolaboratif, sehinnga jika ada satu yang menyimpang segera akan diberikan penanganan oleh komunitas itu sendiri," pungkas Sandiaga.



Simak Video "Bermain di Alun-alun Kidul, Yogyakarta"

(wsw/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork