Dibanding tahun 2020, angka kunjungan wisata di Lamongan selama libur Nataru 2021 mengalami kenaikan. Angka kunjungan wisata ke Lamongan ini didominasi oleh wisatawan lokal atau wisatawan nusantara.
Data yang dihimpun dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, angka kunjungan wisata ke Lamongan selama tahun 2020 tercatat hanya ada 169.575 wisatawan lokal yang datang untuk berlibur di berbagai tempat wisata di Lamongan.
"Dibandingkan dengan tahun 2020, angka kunjungan wisata ke Lamongan selama Nataru atau di bulan Desember tahun 2021 mengalami kenaikan," kata Kedisparbud Lamongan Siti Rubikah kepada detikJatim, Kamis (20/1/2022).
Untuk libur Nataru dan bulan Desember di tahun 2021 lalu, terang Rubikah, tercatat ada sebanyak 200 ribu lebih wisatawan lokal yang berlibur dan berkunjung ke berbagai tempat wisata yang tersebar di seluruh Lamongan. Angka kunjungan wisata ke Lamongan, menurut Rubikah, masih didominasi wisatawan lokal.
"Data yang ada di kami, dari berbagai tempat wisata yang ada di Lamongan, pada bulan Desember dan saat Nataru di tahun 2021 kemarin ada lebih 200 ribu wisatawan," ungkap Rubikah.
Naiknya angka kunjungan wisata di Lamongan ini, menurut Rubikah, tidak lepas dari aturan yang membolehkan tempat wisata buka sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 66 tapi dengan protokol kesehatan yang diperketat dan penggunaan aplikasi pedulilindungi harus diterapkan di seluruh lokasi wisata. Terkait pembatasan jumlah kunjungan wisata pada nataru, lanjut Rubikah, destinasi wisata di Lamongan juga dapat menerima kunjungan hingga 75 persen dari kapasitas lokasi wisata.
"Selama pembukaan destinasi wisata, pengelola wisata benar-benar maksimal dalam penerapan hingga pengawasan protokol kesehatan bagi pengunjung yaitu 75 persen dari total kapasitas pengunjung," jelasnya.
Kemunculan sejumlah tempat wisata baru, terang Rubikah, cukup menarik wisatawan baik lokal dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Rubikah menyebut, selain dukungan moril, pihaknya juga memberi dukungan secara materil terhadap pengembangan obyek wisata seperti pembenahan obyek wisata religi makam Sunan Drajat sejak tahun lalu.
"Kami terus mendorong adanya pengembangan wisata baru yang disesuaikan kebutuhan pengunjung dan pengelolaan obyek wisata harus jalan bersama-sama," pungkasnya.
---
Artikel ini telah tayang di detikJatim. Untuk informasi dan berita seputar Surabaya, Malang, dan daerah-daerah di Jatim, klik di sini'
Simak Video "Video: Pembunuhan di Banyuwangi, Berawal dari Korban Berkomentar di Live TikTok"
(sym/sym)