Gegara Omicron, Maskapai di Eropa Ini Terpaksa Terbangkan 'Penerbangan Hantu'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gegara Omicron, Maskapai di Eropa Ini Terpaksa Terbangkan 'Penerbangan Hantu'

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 25 Jan 2022 09:10 WIB
Boeing 747 Lufthansa terdampar
Foto: Maskapai PenerbanganLufthansa (CNN)
Jakarta -

Saat varian Omicron mulai berpengaruh pada penerbangan di dunia, berbagai maskapai terpaksa menerbangkan pesawat yang sepi penumpang. Bahkan hampir kosong!

Permintaan yang rendah di masa pandemi ini membuat maskapai sering disebut memiliki penerbangan hantu karena sepinya penumpang. Maskapai penerbangan asal Jerman, misalnya, Lufthansa telah membatalkan 33.000 perjalanan atau 10 persen dari penerbangan musim dingin. Maskapai ini pun hanya memberangkatkan 18.000 penerbangan dengan kondisi hampir kosong.

Pada tahun lalu, Uni Eropa hanya menerbangkan 50 persen dari penerbangan pada umumnya. Ke depan, penerbangan akan dibatasi menjadi 64 persen di musim semi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Administrasi Penerbangan Federal Amerika memiliki persyaratan kapasitas minimum di tiga bandara, yaitu Bandara John F. Kennedy dan La Guarda di New York dan Bandara Nasional Reagan di Washington. Sementara persyaratan tidak berlaku untuk penerbangan internasional hingga Maret 2022.

Pengusaha maskapai Lufthansa lebih memilih membatalkan penerbangan dibandingkan mengurangi kapasitas kursi di pesawat. "Kami lebih suka membatalkannya dan mereka juga harus dihindari demi lingkungan," kata juru bicara Brussels Airlines yang dimiliki Lufthansa, Maiike Andries kepada Brussels Times. Ada antisipasi bahwa 3.000 penerbangan akan dibatalkan mulai sekarang hingga Maret.

ADVERTISEMENT

Namun, pejabat Ini Eropa membela kebijakan yang telah mereka terapkan dan mengatakan bahwa perlu ada keseimbangan antara melindungi konsumen dan meningkatkan industri penerbangan. Selama pandemi, UE telah memberikan puluhan miliar dolar uang talangan kepada industri penerbangan.

"Seperti yang diperlukan, perlindungan slot bersejarah harus diimbangi dengan kebutuhan untuk memastikan bahwa kapasitas bandara digunakan dengan cara yang kompetitif untuk kepentingan semua konsumen," kata Juru Bicara Uni Eropa Daniel Ferrie.

Menurut juru bicara Stay Grounded, jaringan dengan lebih dari 170 organisasi yang mengadvokasi perjalanan udara, Uni Eropa harusnya mendorong lebih sedikit penerbangan, bukan membuat aturan untuk maskapai menerbangkan lebih banyak pesawat. UE juga bisa mendorong maskapai untuk menurunkan harga tiket untuk mendapat lebih banyak orang di dalamnya. Sebetulnya, saran semacam ini ditentang oleh kelompok lingkungan yang menyatakan bahwa pesawat membawa jejak karbon besar dan hanya boleh digunakan jika moda transportasi lain seperti kereta api tidak memungkinkan.

Kebijakan untuk menurunkan harga tiket juga ternyata menyelamatkan maskapai Ryan Air di masa pandemi. Mereka tidak memiliki penerbangan hantu dengan sedikit penumpang.

"Jika Lufthansa benar-benar perlu mengoperasikan penerbangan, maka mereka harus diminta untuk menjual kursi kepada publik dengan harga yang murah," kata CEO Ryanair, Michael O'Leary dalam sebuah pernyataan.




(elk/ddn)

Hide Ads