Varian Omicron telah menelan 2 korban meninggal dunia di Indonesia. Meski begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tetap optimistis MotoGP Mandalika akan tetap digelar.
Kementerian Kesehatan RI sebelumnya mengumumkan ada dua pasien COVID-19 varian Omicron meninggal dunia pada Sabtu (22/1) akhir pekan lalu. Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal dunia di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.
Meski sudah jatuh 2 korban jiwa akibat varian Omicron, Sandiaga Uno tetap yakin bahwa gelaran MotoGP Mandalika akan tetap berlangsung, The Show Must Go On.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaksanaan MotoGP di tengah Omicron, The Show Must Go On. Kita menyiapkan dan menerapkan Travel Bubble yang penuh kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap pebalap, kru, offisial dan petugas-petugas yang terlibat pada MotoGP," ujar Sandiaga Uno dalam acara Weekly Press Briefing, Senin (24/1/2022).
Menurut Sandiaga, para kru, teknisi, ofisial hingga pebalap Moto GP akan diberlakukan sistem gelembung alias Travel Bubble dimana mereka hanya boleh beraktivitas di dalam gelembung saja.
"Travel Bubble ini adalah konsep yang menggunakan sistem gelembung juga dimana mereka akan menggunakan PCR sebelum keberangkatan, PCR saat ketibaan dan mereka hanya boleh berkegiatan di dalam gelembung Mandalika," tegas Sandiaga.
Dengan sistem Travel Bubble itu diharapkan bisa meminimalisir penyebaran COVID-19. Dia juga tidak ingin pagelaran MotoGP Mandalika malah akan jadi cluster COVID-19 baru.
"Dengan data-data yang segera masuk dari penyelenggara, kita bisa tetapkan Travel Bubble seperti apa, dengan prioritas penanganan pandemi agar MotoGP ini tidak jadi pemicu kasus COVID-19 yang baru," sambung pria berkacamata itu.
Sedangkan untuk para penonton MotoGP Mandalika, sistem Travel Bubble ini tidak berlaku. Mereka boleh berkegiatan, bahkan bebas berwisata di sekitar wilayah NTB.
"Untuk para penonton, tidak dikenakan Travel Bubble. Penonton kita prediksi 90% adalah wisatawan nusantara. Untuk penonton, mereka bebas berwisata di sekitar NTB. Nanti teknisnya mereka tetap menggunakan Surat Edaran yang sudah diterbitkan, berkegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tutup Sandiaga Uno.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol