"Sudah dibuka. Tetapi, terbuka tanpa bilik. Orang yang mandi ya pakai pakaian," kata Humas Karang Taruna Desa Kepulungan, Hiza Ikromi, kepada detikcom, Minggu (30/1/2022).
Pengunjung tak perlu khawatir karena di lokasi ini tersedia kamar ganti dan kamar mandi. Setelah basah-basahan di pancuran air hangat, traveler bisa berbilas dan ganti baju kering.
"Harapannya, semoga ke depan pengunjung lebih beretika dan santun. Kalau terdapat lagi perbuatan asusila akan kami tindak tegas," kata Hiza.
Wisata ini dikelola pemuda karang taruna setempat. Pengunjung yang ingin menikmati mandi air panas yang dipercaya baik untuk kesehatan ini cukup membayar uang parkir kendaraan Rp 5.000.
"Biaya operasional seperti listrik untuk pompa air dan lampu diambilkan dari hasil parkir," kata Hiza.
Pemerintah desa berencana membangun lapak-lapak untuk warga setempat berjualan.
"Rencananya, juga akan dibangun kolam; satu kolam air hangat dan satu kolam pembilasan. Tapi, ya bertahap," kata dia.
Wisata Air Panas Kepulungan di Pasuruan ditutup sejak Senin (24/1) setelah digunakan sejumlah gay berbuat mesum. Bilik yang memisahkan pengunjung pria dan wanita juga dibongkar dan hanya menyisakan pipa pancuran air yang terhubung ke sumber air hangat.
Baca juga: Senja di Bendungan Tinggalan Belanda |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba