Malinau -
PT Smart Cakravala Aviation mengklaim rugi karena Susi Air belum meninggalkan Hanggar Malinau, Kalimantan Utara, saat pesawat milik perusahaan seharusnya mulai terparkir per 1 Januari 2022.
"Kami sudah menunggu sejak 1 Januari 2022 yang mana seharusnya menjadi hak kami, akan tetapi karena tidak ada upaya kooperatif dari penghuni sebelumnya, sehingga kami dirugikan," ungkap Direktur Utama Smart Cakravala Aviation Pongky Majaya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2), seperti dikutip detikTravel, Jumat (4/2).
Ia menerangkan tiga pesawat milik Smart Cakravala Aviation seharusnya dapat melakukan proses pemeliharaan sejak bulan lalu di Hanggar Malinau. Tetapi, proses perawatan akhirnya dilakukan di tempat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setidaknya sudah tercatat tiga pesawat kami yang gagal perawatan sejak Januari 2022 dan terpaksa kami melakukan perawatan di fasilitas kami di Singkawang dan di Nabire," paparnya.
Terpisah, Direktur Smart Cakravala Aviation Winarso mengatakan belum ada kepastian kapan pesawat milik perusahaan dapat menempati hanggar tersebut. Selain itu, belum ada mengenai ganti rugi dari Kabupaten Malinau karena pesawat milik Smart Cakravala Aviation belum dapat menempati hanggar sampai sekarang.
"Belum ada janji apa-apa," ucap Winarso.
Komentar sekretaris Susi Air
Sekretaris Perusahaan Susi Air Nadine Kaiser mengakui masih ada pesawat milik perusahaan di Hanggar Malinau. Pesawat tersebut belum bisa dipindahkan karena sedang proses perawatan.
"Untuk sementara, pesawat air tractor kami masih di hanggar karena di tengah long maintenance. Kami sudah datangkan maintenance manager kami dari Sentani serta beberapa engineer senior kami dari seluruh Indonesia ke Malinau untuk bantu proses pindahan," ungkap Nadine.
Selanjutnya: Waktu pemindahan belum bisa dipastikan
Ia belum bisa memastikan kapan pesawat tersebut bisa dipindahkan dari Hanggar Malinau. Pasalnya, Susi Air juga masih menunggu proses perawatan selesai.
"Kami masih tunggu maintenance report dan safety & quality report karena hal ini sangat serius di bidang aviasi. Tools yang sudah dikalibrasi dan dipegang orang yang tidak punya otoritas harus dikalibrasi ulang," jelas Nadine.
 Sekretaris Susi Air, Nadine Kaiser (Rafida/detikcom) |
Namun, Nadine juga tak bisa memastikan pesawat Susi Air akan dipindahkan ke mana. Hal yang pasti, manajemen masih fokus agar pelayanan publik untuk 11 rute dari dan ke Malinau tidak terganggu.
"Terkait pindah ke mana, nanti kami lihat berbagai kemungkinan yang ada," tutur Nadine.
Saat ini, Susi Air melayani penerbangan untuk 11 rute dari dan Malinau. Rinciannya, Malinau-Long Bawan, Malinau-Long Apung, Malinau-Mahak Baru, Malinau-Long Layu.
Kemudian, Malinau-Binuang, Malinau-Long Alango, Malinau-Long Punjungan, Malinau-Data Dian, Malinau-Long Sule, Nunukan-Long Bawang dan Malinau-Tarakan.
Sebagai informasi, pesawat Susi Air diusir dari Hanggar Malinau pada Rabu (2/2). Pengusiran pesawat milik mantan menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti itu karena perpanjangan kontrak menempati hanggar sudah habis sejak akhir 2021.
Kejadian tersebut disampaikan Susi melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (2/2). Ia mengetahui kabar pesawat dari maskapai milikinya diusir setelah mendapatkan kiriman video.
Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz mengatakan tim manajemen maskapai sudah meminta perpanjangan izin untuk menempati Hanggar Malinau pada November 2021 kepada Bupati Malinau Wempi W Mawa secara langsung. Namun, izin perpanjangan itu ditolak.
Namun, Kadis Perhubungan Malinau Muhammad Kadir mengungkapkan pengusiran itu sesuai prosedur dan telah berkoordinasi dengan operator Susi Air. Pengosongan hanggar juga disaksikan oleh perwakilan Susi Air dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Malinau.
 Susi Air Didepak dari Hanggar Malinau Foto: Susi Air Didepak (M Fakhry Arrizal/detikcom) |
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol