Petempur Taliban Dilarang Bawa Senjata Saat Pelesiran ke Taman Hiburan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Petempur Taliban Dilarang Bawa Senjata Saat Pelesiran ke Taman Hiburan

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 06 Feb 2022 06:41 WIB
In this picture taken on November 19, 2021 a Taliban fighter looks at the camera as he visits the Qargha Lake on the outskirts of Kabul. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Petempur Taliban tampak menenteng senjata saat mengunjungi taman bermain air di Danau Qargha, pinggiran Kabul, pada November tahun lalu. (AFP/HECTOR RETAMAL)
Kabul -

Kelompok Taliban, yang menguasai Afghanistan, mengeluarkan aturan baru terhadap para petempurnya. Kini, petempur dilarang membawa senjata ke taman hiburan.

Dikutip dari New York Post, Minggu (6/22022), taman hiburan menjadi salah satu lokasi yang didatangi para petempur usai mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada Agustus tahun lalu. Sejumlah foto dan video menunjukkan mereka menjajal wahana yang ada.

Saat berkeliling taman hiburan itu, mereka tetap memanggul senjata. Sebagian naik komidi putar atau menumpang wahana kapal bajak lau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, mereka dilarang untuk membawa senjata hingga kendaraan militer ketika berada di taman hiburan.

Aturan itu dikeluarkan untuk mendongkrak citra di mata dunia. Kelompok Taliban ingin dianggap lebih lunak.

ADVERTISEMENT

"Mujahidin Emirat Islam tidak diizinkan memasuki taman hiburan dengan membawa senjata, memakai seragam, dan kendaraan militer," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataan via Twitter tengah pekan lalu.

"Mereka wajib mematuhi semua aturan dan regulasi taman hiburan," dia menambahkan.

Selama ini, Taliban memiliki reputasi sebagai kelompok yang tidak kenal kompromi. Mereka kerap kali melakukan tindakan brutal dalam menegakkan prinsip mereka saat berkuasa di Afghanistan antara tahun 1996-2001.

Namun sejak kembali berkuasa pada Agustus lalu, Taliban berusaha menampilkan citra yang lebih moderat kepada sesama warga Afghanistan dan kepada dunia. Langkah itu dilakukan saat kabinet interim bergulat dengan krisis kemanusiaan.




(fem/fem)

Hide Ads