Bule yang 'Warm Up Vacation' di Bali Boleh Nonton MotoGP di Mandalika?

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 08 Feb 2022 05:02 WIB
Turis asing yang sudah karantina di Bali enggak bisa bebas pindah ke pulau lain. (Kemenparekraf)
Jakarta -

Salah satu prosedur yang harus dilewati bule saat liburan ke Bali adalah 'warm up vacation'. Setelah melewati ini apakah boleh jalan-jalan keluar Bali?

Salah satu cara pemerintah mengekang penyebaran virus Corona yang dibawa turis asing yang berlibur ke Bali adalah dengan warm up vacation. Ini merupakan cara karantina di Bali selama lima hari empat malam yang dirancang dalam hotel dengan sistem bubble yang memungkinkan turis untuk tidak berada di dalam kamar hotelnya saja.

Setelah melewati proses ini, turis diperbolehkan untuk berkeliling mengeksplore keindahan Bali. Namun ternyata, turis yang datang ke Bali tidak diizinkan untuk keluar dari Pulau Bali walaupun telah karantina 'warm up vacation'.

"Apakah mereka yang telah melewati karantina di Bali bebas ke mana saja? Tidak, karena mereka hanya boleh di Bali saja untuk saat ini. Karena di Bali pun juga masih banyak yang bisa dieksplore," ujar Nia Niscaya, deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Senin (7/2/2022).

Bagaimana dengan turis asing di Bali yang ingin menonton MotoGP di Mandalika? Ternyata mereka tetap tidak bisa sesuka hati datang ke Lombok begitu saja.

"Kebijakan bubble atau gelembung ini hanya di Bali dan mereka hanya bisa liburan di sekitar Bali. Namun, jika mereka ingin, menonton MotoGP misalnya, mereka pun harus mengikuti prosedur karantina yang ditentukan oleh Satgas terkait karantina peserta dan tim MotoGP internasional. Juga ada travel bubble untuk menonton MotoGP," ujar Nia.

Adapun karantina yang dilewati turis asing saat di Bali mereka tidak harus berdiam diri di alam kamar saja. Mereka bisa keluar kamar dan berada di titik-titik yang telah ditentukan oleh hotel.

"Turis bisa bergerak bebas di area yang didedikasikan untuk bubble. Jadi ada partisi-partisi di mana di satu bangunan, misal lantai satu sampai lantai 4 terdapat titik-titik yang telah ditentukan. Misalnya, kolam renang itu diperuntukkan untuk mereka, juga terdapat titik-titiknya area nge-gym, meja untuk olahraga, untuk yoga dan ada pantai juga," kata Nia.

"Jadi, seberapa bebas turis itu bergerak, itu mereka bergerak sesuai dengan titik-titik yang telah didedikasikan untuk bubble. Jadi mereka bebas bertemu dengan siapapun di area yang telah ditentukan dengan orang yang sama pada saat kedatangan. Sebenarnya hal ini lebih kepada kemudahan untuk tracing saja," ujar Nia.



Simak Video "Video: Rekomendasi Tempat Dinner Romantis Ditemani Kunang-kunang di Bali"

(sym/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork