4 Ciri Khas Suku Sunda, dari Bahasa sampai Rumah Adat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

4 Ciri Khas Suku Sunda, dari Bahasa sampai Rumah Adat

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 10 Feb 2022 19:15 WIB
Upacara Ngertakeun Bumi Lamba digelar di Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat, Minggu, 22 Juni 2014. Upacara menghormati gunung ini diikuti oleh suku Badui, komunitas Dayak Bumi Segandu, komunitas Rancakalong, komunitas Majalaya, komunitas Sunda Buhun, padepokan Wening, suku Bali Aga, dan komunitas Semarang.
Ilustrasi (suku Sunda dan ciri khasnya) Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Suku Sunda merupakan salah satu suku mayoritas yang ada di Indonesia. Populasinya mencapai sekitar 15,5% dari penduduk Indonesia atau terbesar kedua setelah Suku Jawa.

Suku ini berasal dari Jawa Barat. Mereka memiliki sejumlah ciri khas, mulai dari bahasa yang digunakan, kesenian, hingga rumah adat. Berikut ciri khas suku Sunda dengan lengkap:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bahasa

Suku Sunda berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda. Uniknya bahasa Sunda yang digunakan memiliki dialek khas dari daerah-daerah di Jawa Barat. Misalnya Sunda-Banten, Cirebonan, atau Sunda-Jawa Tengah yang biasanya eksis di daerah-daerah perbatasan.

2. Alat musik

Suku Sunda punya alat musik khas yang terbuat dari bambu. Alat musik itu adalah angklung.

ADVERTISEMENT

Angklung sendiri merupakan alat musik tradisional yang terkenal hingga ke mancanegara. Cara memainkannya adalah dengan digoyang.

3. Tari tradisional

Suku Sunda memiliki beragam tari tradisional khas. Beberapa di antaranya populer di Indonesia, yakni Tari Jaipong, Tari Topeng, dan Tari Rampak Gendang.

4. Rumah adat

Rumah adat Sunda adalah rumah panggung. Rumah ini dibangun dengan tinggi sekitar satu meter di atas permukaan tanah. Alasan disisakan ruang di bagian bawahnya adalah karena ruang itu digunakan sebagai tempat mengikat hewan peliharaan. Sementara itu, tangga untuk naik ke rumah adat Suku Sunda dinamakan golodog.

Rumah Suku Sunda ini memiliki nama atap yang beragam, seperti Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari seluruh jenis itu, yang paling banyak dijumpai adalah rumah adat dengan jenis atap Jolopong.




(ddn/ddn)

Hide Ads