Labuan Bajo Pede Kecipratan Cuan dari G20

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Labuan Bajo Pede Kecipratan Cuan dari G20

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 11 Feb 2022 17:22 WIB
Shana Fatina, direktur utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores)
Shana Fatina, direktur utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores) (Foto: dok. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores)
Manggarai Barat -

Pertemuan G20 yang dipusatkan di Bali diyakini berdampak ekonomi terhadap Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak kurang 10 side meeting akan digelar di Labuan Bajo pada periode Mei 2022 hingga November 2022.

Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores) Shana Fatina, memprediksi dampak ekonomi G20 untuk Labuan Bajo bisa mencapai USD 3 juta atau sekitar Rp 43 miliar.

"Perhitungan itu dengan asumsi wisatawan G20 mempunyai daya beli tujuh kali lipat dibandingkan wisatawan pada umumnya. Sepuluh kegiatan side meeting dengan peserta kurang lebih 800 orang dikalikan USD 2.000. Ini masih perhitungan kasar, belum lagi apabila ada peserta yang ingin menambah masa tinggal," kata Shana Fatina dalam rilis kepada detikTravel, Jumat (11/02/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab itu, lanjut Shana, BPOLBF, Pemda NTT, Pemkab NTT, Kemenparekraf, dan stakeholder terkait bergandengan tangan bertekad untuk menyukseskan acara side meeting G20 di Labuan Bajo. Kuncinya, kolaborasi berbagai pihak, dan juga peran aktif masyarakat tentunya.

Berbagai persiapan dilakukan, dari ketersediaan kamar hotel, kesiapan infrastruktur hingga paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo dan Kabupaten sekitarnya. Labuan Bajo berperan sebagai hub untuk kabupaten lain di Flores.

ADVERTISEMENT

"Kami tawarkan paket-paket wisata menarik agar masa tinggal peserta bisa lebih lama, selain itu di beberapa spot juga kami berikan tempat masyarakat untuk menawarkan produk kreatifnya. Atraksi wisata juga digelar di sejumlah tempat, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Shana.

Shana juga memperhitungkan pandemi dalam mematok target itu. Dia merancang travel bubble saat agenda itu berlangsung.

"Protokol kesehatan yang ketat tentunya menjadi kewajiban. Selain itu, akan diterapkan travel bubble demi keamanan bersama. Kami berharap pandemi ini bisa menurun agar masyarakat bisa merasakan buah manis dari kegiatan ini, setelah sekian lama pariwisata terpuruk akibat pandemi," kata Shana.




(fem/ddn)

Hide Ads