Amerika melarang warganya untuk datang ke Indonesia karena melonjaknya Covid-19. Namun hal ini tidak terlalu 'mengganggu' target wisman ke Indonesia.
Melalui imbauan perjalanan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri per 25 Januari lalu, AS menempatkan Indonesia pada level 4. Artinya, Indonesia masuk kategori negara dengan risiko sangat tinggi infeksi Covid-19.
"Jangan bepergian ke Indonesia karena Covid-19. Indonesia telah mengalami penularan Covid-19 yang meluas di seluruh negeri," demikian bunyi pernyataan Travel Advisory AS yang dikutip pada Sabtu (5/2).
Berdasarkan Travel Advisory Amerika Serikat, Indonesia berada di level 4 sejak 25 Januari 2022. Kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta juga turut mengeluarkan anjuran perjalanan yang tak menyarankan warga Negeri Paman Sam berkunjung ke Indonesia jika bukan karena keperluan darurat.
Apakah larangan dari AS berpengaruh pada target wisman yang dicanangkan Kemenparekraf? Ternyata Amerika Serikat bukanlah target utama dalam pariwisata Indonesia.
"Amerika tidak perlu berpengaruh terhadap target wisman kita karena memang pada tahap-tahap awal tentu kita menyasarnya bukan yang jauh dulu, tetapi yang yang dekat dan moderate dulu. Ya jadi Amerika itu nanti ketika memang kondisinya sudah memungkinkan dan flight juga sudah tersedia. Jadi menurut saya sih tidak terlalu besar pengaruhnya," kata Kurleni Ukar, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf.
Adapun yang sangat berpengaruh pada pariwisata Indonesia untuk wisatawan mancanegara adalah China. Hingga saat ini China masih melarang warganya datang ke Indonesia.
"Yang paling besar mungkin saat ini adalah China yang masih melarang kita. Karena China itu outbondnya sangat besar dan itu mempengaruhi seluruh pariwisata seluruh dunia," ujar Kurleni.
Simak Video "Video: Detik-detik Iran Luncurkan Rudal Serang Pangkalan Militer AS di Qatar"
(sym/rdy)