Pramugari Berpesan Jangan Konsumsi Obat Tidur di Pesawat

Dalam penerbangan, tak jarang penumpang kesulitan untuk istirahat. Beberapa akhirnya mengkonsumsi obat tidur. Tapi, pramugari menyarankan sebaiknya hal itu tak dilakukan.

Seorang pramugari bernama Arina Bloom telah menyaksikan berbagai cara yang dilakukan penumpang untuk dapat duduk dengan nyaman di pesawat. Ada yang membawa bantal leher, mengenakan pakaian nyaman, sampai menggunakan tumpuan pada kaki.

Bloom juga menyebut bukan sekali dua kali menemukan penumpang yang minum obat tidur agar dapat memejamkan mata di pesawat. Tetapi, rupanya langkah itu sebenarnya tidak boleh dilakukan.

Meminum obat tidur dalam penerbangan berpotensi merepotkan awak kabin dan juga merugikan penumpang itu sendiri.

"Ketika saya mulai terbang pada 2019, saya melihat seorang penumpang tampak tidak sadarkan diri," kata Bloom kepada Insider.

"Saya mencoba membangunkannya dengan mengguncangnya tetapi dia tidak merespons, jadi saya panik dan memanggil rekan-rekan saya untuk meminta bantuan," dia menambahkan.

Pada saat itu, awak kabin bahkan sempat ingin meminta bantuan tenaga profesional karena khawatir pada kondisi penumpang ini.

"Saya akan meminta seorang profesional medis di atas pesawat atau melakukan pertolongan pertama tetapi ternyata penumpang itu tidur nyenyak dan sepertinya dia menggunakan obat tidur," kata dia.

Bloom berpesan jangan sampai penumpang membuat seisi pesawat panik karena minum obat tidur dalam penerbangan.

Pada tahun 2018, seorang pria bahkan langsung didepak dari penerbangan karena minum obat tidur. Pria bernama Stephen Bennett ini dikeluarkan dari pesawat oleh paramedis setelah dia tertidur bahkan sebelum pesawat lepas landas.

Traveler yang kesulitan tidur dapat mencoba cara yang lebih aman, misalnya dengan memastikan perut kenyang sebelum terbang. Mendengarkan musik pengantar tidur juga dapat dicoba untuk istirahat.