Beberapa waktu sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster mengimbau warganya untuk tidak melaksanakan pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali. Sebab kasus COVID-19 varian Omicron di Bali tengah melonjak.
"(Untuk pawai) ogoh-ogoh saya sudah bicara dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali supaya diimbau untuk tidak dilaksanakan," kata Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Selasa (8/2/2022).
Seperti diketahui, masyarakat Hindu Bali biasanya melaksanakan upacara pangrupukan. Upacara ini dilaksanakan sehari menjelang Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2022 ini, Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka jatuh pada 3 Maret 2022. Karena itu, pelaksanaan upacara pangrupukan dengan pawai ogoh-ogoh seharusnya digelar pada 2 Maret 2022.
Selain mengimbau masyarakat tak menggelar pawai ogoh-ogoh, Koster juga mengambil kebijakan lain di tengah kasus COVID-19 yang melonjak. Salah satunya yakni menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM).
"Pelajaran tatap muka, SD, SMP, SMA/SMK, semua ditutup dalam waktu dua minggu ini sampai situasi kondusif," terang Koster.
Tak hanya itu, Koster mengaku sudah bersepakat agar kantor juga dibuka dengan kapasitas 50 persen. Setengahnya diminta untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Hanya itu dulu, sekarang aturan sudah kembali berubah.
Simak Video "Video: Antusiasme Warga Nonton Parade Ogoh-ogoh di Badung Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol