Presenter Hesti Purwadinata dan suaminya, Edo Borne, memiliki pengalaman seru saat mendaki Gunung Lawu. Juga, sedikit mistis.
Hesti mengunggah pengalaman mendaki Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu di Youtube. Dia merangkum pengalaman tersebut dalam dua seri unggahan video.
Naik Gunung Lawu itu merupakan pengalaman pertama Hesti. Dia bilang sempat latihan fisik sebelumnya, tetapi tidak maksimal. Hari-harinya disibukkan dengan syuting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berjalan dari gerbang pendakian melalui jalur Cetho, Hesti dkk beruntung disambut cuaca cerah. Tetapi, di tengah perjalanan 'siksaan' datang. Hujan turun. Kemudian, malah terjadi badai. Timnya pun mulai kewalahan. Ada yang sakit, ada yang kaki kram.
Dengan kondisi fisik yang menurun itu, Hesti dkk memutuskan untuk nge-camp di pos 4. Di sinilah mereka mengalami pengalaman mistis.
"Kita tuh sadar nggak boleh camp di pos 4, sudah diwanti-wanti banget tuh, tapi bagaimana teman dua orang ada yang sakit, terus cuacanya badai," ungkap Hesti Purwadinata dalam YouTube-nya dan dikutip Selasa (22/2/2022).
Hesti bilang larangan ngecamp itu disampaikan oleh bagian pendaftaran pendakian dengan alasan lokasi tersebut anginnya cukup besar. Lokasi lain yang diwanti-wanti adalah di Pasar Dieng. Di sini, mereka dilarang menyentuh apapun.
"Tiba-tiba gue dengar suara gamelan. Gue pikir cuma gue sendiri yang dengar. Suaranya jelas banget. Dia enggak dengar. Kemudian habis itu denger suara dangdutan. Kita di ketinggian 2.800 mdpl masak denger? Gue tanya yang lain, dan mereka bilang denger. Oh ya udah," kata Hesti Purwadinata.
"Jam 2, papado (sapaan Hesti kepada suami) sempat pipis keluar. Gue juga kebelet, tetapi gue enggak berani. Saat tidur gue mimpi, mimpinya aneh muka bapak-bapak yang ngingetin kita nongol dan ngomelin kita 'kan udah dibilang jangan di situ'," kata Hesti.
Bukan hanya Hesti, Edo juga mendapatkan pengalaman mistis di camp itu. Usai buang air kecil pukul 02.00 WIB itu, suami Hesti didatangi beberapa sosok yang tampak marah.
"Pas malam itu gue pengen kencing. Setelah gue kecing, terus masuk sleeping bag, gue kancingin lagi sleeping bag, tiba-tiba engap gue deg-degan, abis itu gue tutup sleeping bag ke muka, begitu gue tutup ada muka cewek tuh serem ngeliatin gue, gue dalam hati bilang minta maaf gue nggak ganggu deh, ilang tuh," kata Edo.
Edo bilang bukan cuma sekali dia diganggu. Setelah sosok perempuan itu menghilang, dia didatangi sosok bapak tua dan bocah kecil.
"Habis itu ke luar muncul bapak-bapak tapi nggak terlalu serem, terus anak-anak ketawa ngeliatin, aduh jangan dong dalam hati gue nggak ngapa-ngapain, gue dalem hati bilang di sini ada yang sakit terpaksa di sini," kata dia.
Dengan kondisi kurang fit itu mereka memilih turun dan beristirahat di post 3. Mereka juga berhasil kembali ke desa terakhir dengan selamat dan kembali ke Jakarta.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan