Israel Buka Gerbang Internasional, Tak Peduli Status Vaksin dan Tanpa Karantina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Israel Buka Gerbang Internasional, Tak Peduli Status Vaksin dan Tanpa Karantina

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 23 Feb 2022 14:12 WIB
A woman walks on the Tel Avivs Mediterranean Sea beachfront, Israel, Thursday, Dec. 2, 2021. Residents of Israels seaside metropolis Tel Aviv have for years complained of how expensive it is, with living costs taking a chunk out of their paychecks. A report released Wednesday, Dec. 1, 2021, by the Economist Intelligence Unit, a research group linked to the Economist magazine, said Tel Aviv has emerged as the most expensive city to live in. (AP Photo/Oded Balilty)
Ilustrasi Tel Aviv (AP/Oded Balilty)
Jakarta -

Israel membuka lebar-lebar gerbang internasionalnya tanpa aturan ketat. Siapapun boleh datang terlepas dari status vaksinnya.

Saat negara-negara lain memberlakukan beragam kebijakan di tengah badai Omicron, Israel malah 'santai' membuka gerbang internasionalnya. Mereka berencana membuka pintunya untuk siapapun.

Dilansir dari CNN, mulai Maret 2022, Israel memberlakukan kebijakan bagi warga negara Israel yang kembali ke negaranya, hanya perlu tes PCR saat kedatangan. Dan bagi yang belum atau tidak divaksinasi tetap bisa masuk ke negaranya selama PCR negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan bagi turis, hanya perlu melakukan tes PCR sebelum keberangkatan dan PCR lagi setelah sampai di Israel.

Kebijakan baru ini muncul setelah Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengadakan diskusi dengan Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz tentang pelonggaran pembatasan virus corona.

ADVERTISEMENT

"Kami melihat penurunan yang stabil dalam data morbiditas. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk secara bertahap membuka apa yang kami tutup pertama di dunia," kata Perdana Menteri Bennett dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Jumlah kasus baru Covid-19 di Israel telah menurun secara signifikan selama beberapa minggu terakhir. Setelah melaporkan rekor tertinggi 617.565 kasus baru untuk pekan yang berakhir 30 Januari, Israel mencatat 126.762 kasus baru dalam seminggu terakhir.

Menurut Kementerian Pariwisata Israel, pembatasan pariwisata sejak Maret 2020 diperkirakan telah merugikan ekonomi Israel lebih dari USD 7,02 miliar. Israel memiliki rekor jumlah turis setahun sebelum pandemi dengan 4,55 juta pengunjung pada 2019, menambahkan USD 7,2 miliar ke ekonomi lokal.

Turis Indonesia Bisa Berkunjung ke Israel

Turis dari Indonesia pun sudah bisa mengunjungi Israel. Product Manager AntaVaya Harry Pradinata mengatakan wisatawan yang tiba di Ben Gurion Airport Tel Aviv, cukup melakukan PCR test dan menunggu hasil negatif keluar.

Syarat visanya pun cukup mudah yakni:

1. Fotokopi passport

2. Mengisi form visa

3. Hasil PCR sebelum berangkat

Turis yang berkunjung ke Israel pun tidak perlu melakukan karantina, karena kewajiban karantina sudah dihapuskan bagi turis umum di Israel. Turis pun tidak harus sudah mendapatkan booster vaksinasi.

"Semua diterima baik sudah maupun belum, namun mengikuti anjuran pemerintah,ada baiknya anda divaksinasi agar tidak mengalami gejala berat ketika terinfeksi Covid-19," ujarnya.

Karantina hanya diwajibkan buat turis saat kembali pulang ke Indonesia dari Israel. "Ya, saat ini mengikuti peraturan karantina selama 3 hari 2 malam. Untuk biaya hubungi kantor Antavaya terdekat atau cek media sosial di Instagram @antavaya_id dan www.antavaya.com," ujarnya.




(sym/ddn)

Hide Ads