Otoritas Hong Kong akan melakukan tes COVID-19 untuk seluruh penduduknya. Sebanyak 7,5 juta orang akan dites secara bersamaan bulan Maret nanti.
Chief Executive Hong Kong, Carrie Lam mengatakan tes COVID-19 bagi seluruh penduduk Hong Kong akan dilakukan sebanyak 3 kali pada bulan Maret mendatang. Carrie menyebut kapasitas tes COVID-19 di Hong Kong akan ditingkatkan jadi 1 juta sampel dalam sehari.
"Karena jumlah penduduk kita sekitar 7 juta jiwa, maka tes akan membutuhkan waktu sekitar 7 hari," ujar Carrie seperti dikutip detikTravel dari AP, Sabtu (26/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak gelombang COVID-19 melanda lagi Hong Kong awal tahun ini, tercatat ada 54.000 kasus positif baru dengan korban meninggal dunia sebanyak 145 orang.
Sampai saat ini, Hong Kong menerapkan kebijakan 'zero COVID-19', dimana mereka akan berusaha sekeras mungkin untuk tidak ada orang yang terinfeksi virus tersebut. Padahal sudah ada banyak negara yang berencana untuk hidup berdampingan dengan virus Corona.
Carrie membantah kebijakan tersebut ataupun kebijakan terkait COVID-19 lainnya adalah instruksi dari pemerintah China.
"Saya bisa memastikan bahwa pemerintah China tidak pernah menerbitkan instruksi apapun terkait pekerjaan anti-pandemi kami. Pemerintah pusat akan menawarkan bantuan ketika kami membutuhkan, tapi kami akan selalu mengubah pandangan kami," tegas Carrie.
Kebijakan 'zero COVID-19' yang diterapkan Hong Kong ini berarti otoritas berwenan berhak untuk melakukan lock down atau tes COVID-19 massal ketika ada kasus positif terdeteksi, menerapkan karantina ketat bahkan menutup pusat bisnis.
Saat ini di Hong Kong masih berlaku aturan menjaga jarak di tempat umum, makan di restoran juga masih dilarang, bar dan gym juga masih ditutup sampai tanggal 20 April mendatang.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan