Lebih Dari 120 Ribu Orang Ukraina Mengungsi Demi Rasa Aman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lebih Dari 120 Ribu Orang Ukraina Mengungsi Demi Rasa Aman

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 27 Feb 2022 14:15 WIB
People wait to board an evacuation train from Kyiv to Lviv at Kyiv central train station, Ukraine, February 25, 2022. REUTERS/Umit Bektas
Foto: Pengungsi Ukraina (REUTERS/UMIT BEKTAS)
Kiev -

Akibat serangan Rusia kepada Ukraina, lebih dari 120.000 orang terpaksa mengungsi. Mereka dipaksa meninggalkan tanah kelahirannya ke tempat yang lebih aman.

Orang menyeret koper dan menggendong anak-anak, seperti itulah pemandangan sehari-hari yang terlihat di perbatasan Ukraina. Ratusan ribu orang berbondong-bondong meninggalkan tanah kelahiran mereka. Semua itu karena invasi militer Rusia yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

Dilansir detikTravel dari AP, Minggu (27/2/2022), menurut data dari UNHCR diperkirakan lebih dari 120.000 orang Ukraina mengungsi ke Polandia dan negara tetangga lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa dari mereka berjalan kaki selama puluhan kilometer menuju ke perbatasan. Sebagian lainnya naik kereta, mobil dan juga bus. Adegan perpisahan itu sungguh terlihat sangat menyakitkan, saat para pengungsi berpamitan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.

Stasiun Kereta Polandia Mendadak Jadi Pengungsian Warga UkrainaStasiun Kereta Polandia Mendadak Jadi Pengungsian Warga Ukraina Foto: Omar Marques/Gettyimages

ADVERTISEMENT

Menurut Shabia Mantoo, Komisioner UNHCR, badan PBB yang mengurusi pengungsi, situasi tersebut masih bisa berubah, bahkan dalam hitungan jam, apapun bisa terjadi.

"Angka itu masih bisa naik. Perubahan terjadi setiap menit," terang Shabia.

UNHCR memperkirakan akan ada 4 juta orang Ukraina yang mengungsi ke tempat yang lebih aman, bila ternyata situasi perang makin memburuk.

Presiden Ukraina, Wolodymyr Zelenskyy sendiri memerintahkan pria dewasa dari rentang umur 18-60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina. Mereka dikenai kewajiban bela negara atau wajib militer untuk mempertahankan Ukraina dari serangan Rusia.

Para pengungsi pun kebanyakan adalah wanita, orang berusia lanjut dan juga anak-anak. Negara tetangga seperti Polandia dan Hungaria pun menerima pengungsi itu dengan tangan terbuka.

Presiden Zelenskyy sampai saat ini masih bertahan di Kiev. Dia menyatakan tidak akan mundur dan menyerah, meski Rusia sudah membombardir banyak kota di Ukraina. Dia menyatakan akan tetap bertahan hingga titik darah penghabisan.




(wsw/wsw)

Hide Ads